Kendaraan militer Rusia yang membawa sistem pertahanan udara S-300 (Foto: Reuters)
Teheran – Pengiriman sistem pertahanan udara S-300 Rusia ke Suriah tidak menjamin 100 persen negara itu aman dari serangan Israel. Hanya saja sistem itu mampu meminimalisir kemungkinan serangan Zionis dan sekutunya.
Demikian disampaikan kepala biro politik Suriah Brigjen Jenderal Hasan Ahmad Hasan kepada Sputnik dalam sebuah wawancara yang dirilis pada Kamis (8/11).
“Tidak ada konsep probabilitas nol dalam strategi militer. Kami tidak dapat mengatakan bahwa probabilitas ini akan berhasil memangkas menjadi nol. Karena kita berbicara tentang langit terbuka, perbatasan diperpanjang, dan berbagai teknologi,” ungkap Hasan.
“Oleh karena itu, saya tidak bisa mengatakan bahwa pada akhirnya tidak akan ada kemungkinan seperti itu, namun, kemungkinan agresi ini mencapai tujuannya telah diminimalkan,” sambungnya.
Pada 2 Oktober, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, Rusia telah menyelesaikan pengiriman sistem S-300 baru ke Suriah, termasuk 49 unit peralatan yang berhubungan dengan sistem seperti radar, sistem akuisisi target dasar, pos komando dan empat peluncur.
Sebelumnya, pesawat pengintai Il-20 Rusia ditumbangkan oleh rudal yang diluncurkan oleh sistem pertahanan udara S-200 Suriah. Sistem Suriah menargetkan jet F-16 Israel yang menyerang fasilitas di provinsi Suriah Latakia.
Krisis Suriah telah berlangsung selama lebih dari tujuh tahun, dengan pemerintah memerangi berbagai gerakan oposisi dan kelompok-kelompok teroris.
TAGS : Israel Timur Tengah S-300 Rusia
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/43599/S-300-Rusia-Tak-Menjamin-Suriah-Aman-dari-Serangan-Israel/