Perdana Menteri Libanon Saad al-Hariri (Foto: Reuters / Mohamed Azakir)
Beirut – Saad al-Hariri memperingatkan Lebanon terancam terkena sanksi Teluk Arab karena kelompok Syiah melakukan demonstrasi di wilayah Hizbullah. Ia mengatakan akan kembali ke Lebanon dalam beberapa hari untuk menegaskan mengundurkan diri sebagai perdana menteri negara tersebut.
Meski begitu, dalam wawancara dengan Future TV, stasiun terlivisi Lebanon, Hariri yang bersekutu Saudi mengeluarkan pernyataan yang mengisyaratkan keinginannya membatalkan pengunduran dirinya jika Hizbullah setuju tidak melakukan konflik regional seperti Yaman.
Ini merupakan komentar pertamanya sejak membacakan pengunduran dirinya di televisi dari Riyadh delapan hari lalu. Hairi menunjukkan bahwa mata pencaharian ratusan ribu orang Lebanon di Teluk dapat berisiko, juga perdagangan, yang penting bagi stabilitas ekonomi Lebanon.
Dilansir Reuters, Senin (13/11)Hariri mengumumkan pengunduran dirinya yang semengejutkan demi kepetingan negaranya, yang ia lihat dalam bahaya.
Pejabat tinggi pemerintah Lebanon dan sumber-sumber senior yang dekat dengan Hariri percaya Arab Saudi memaksa Hariri untuk mengundurkan diri dan menhannya di dalam sebuah rumah sejak ia terbang ke Arab Saudi lebih dari seminggu yang lalu.
Menjelang wawancara, Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan gerakan Hariri dilarang di Arab Saudi. Pertama kali pemerintah Lebanon mengumumkan bahwa Riyadh menahannya dari keinginannya.
Hariri, yang belum kembali ke Lebanon sejak mengumumkan pengunduran dirinya yang mengejutkan, mengatakan bahwa mengundurkan diri demi kepentingan nasional Lebanon.
“Saya bebas di Kerajaan, dan jika saya ingin melakukan perjalanan besok, saya akan melakukan perjalanan,” kata Hariri tentang kehadirannya di Arab Saudi. Dia mengatakan akan kembali ke Lebanon dalam dua atau tiga hari.
TAGS : Lebanon Saad Hariri Arab Saudi Syiah
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/24665/Saad-Hariri-Peringatkan-Lebanon-Sanksi-dari-Teluk-Arab/