JawaPos.com – Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Didi Sumedi berharap Sail Tidore Expo 2022 yang digelar pada 24-29 November bisa menjadi stimulus penguatan perdagangan antarpulau. Pernyataan ini disampaikannya pada saat membuka acara pada, Kamis (24/11) kemarin.
Didi juga berharap, bahwa pamerah ini sekaligus dapat menjadi wadah transfer pengetahuan antar pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Terlebih dalam helatan ini telah melibatkan sebanyak 90 UKM binaan kementerian/lembaga yang berasal dari luar pulau dan Kota Tidore.
“Sail Tidore Expo 2022 yang diikuti usaha kecil dan menengah (UKM) yang berasal dari luar pulau dan Kota Tidore ini dapat dapat menstimulus semakin besarnya perdagangan antarpulau. Selain itu, perdagangan antarpulau (inter-island trade)dapat menjadi wadah transfer pengetahuan antara UKM,” kata Didi dalam keterangannya, dikutip Jumat (25/11).
Lebih jauh, Didi juga mengungkapkan acara ini dapat menjadi momentum UKM sebagai penggerak ekonomi nasional dalam memanfaatkan kebangkitan ekonomi nasional. Ia meyakini dengan begitu maka UKM Indonesia akan bangkit, tidak hanya dari kemampuannya dalam memproduksi dalam jumlah banyak, tetapi juga dalam mengadopsi produksi yang baik dan pemasaran yang tepat dan ekspansif.
“Transformasi digital, produk ramah lingkungan, dan yang berdampak sosial menjadi kebutuhan konsumen saat ini. Tidak hanya untuk konsumen di luar negeri, tetapi juga dalam negeri. Saya optimis, upaya ke sana akan turut berkontribusi dalam pembangunan manusia Indonesia yang lebih baik dan kompetitif,” imbuh Didi.
Didi juga menjelaskan, pandemi Covid-19 telah mengakselerasi pergeseran pola bisnis dalam memanfaatkan teknologi digital. Ekonomi digital memberikan sejumlah manfaat bagi masyarakat, antara lain mempercepat dan mempermudah transaksi serta meningkatkan akses informasi dan transparansi.
Pada 2021, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai USD 70 miliar dan merupakan yang tertinggi di ASEAN. Transaksi niaga-el (e-commerce) memberikan kontribusi terbesar terhadap ekonomi digital Indonesia USD 53 miliar. Jumlah ini diprediksi akan meningkat hingga USD 104 miliar pada 2025 dengan pertumbuhan 18 persen.
Kondisi ini, lanjut Didi, harus dapat dijadikan momentum dalam percepatan transformasi digital. Pelaku usaha,khususnya UKM,harus dapat beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam pengembangan usaha.
“Pelaku usaha perlu berinovasi dalam menyediakan barang/jasa yang berkualitas dan berdaya saing sesuai kebutuhan pasar. Peningkatan jumlah pelaku usaha bertransformasi digital merupakan fondasi bagi Indonesia untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digitalnya,” jelas Didi.
Didi berharap, Sail Tidore Expo dapat menarik antusiasme para pengunjung untuk dapat melihat produk-produk lokal berkualitas. Selain itu, para peserta pameran dan pelaku usaha lainnya juga dapat memanfaatkan kegiatan yang akan dilaksanakan di area pameran, seperti seminar pemasaran digital, informasi mengenai ekspor, dan akses pembiayaan.
Sementara itu dalam sambutannya, Walikota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim berharap pengembangan dan pemberdayaan UKM di Kota Tidore Kepulauan dan Maluku Utara dapat meningkatkan daya saing produk.
“Ke depan, kita berharap kegiatan pameran seperti ini dapat terus dilaksanakan sehingga dapat membuka akses pasar bagi para pelaku UKM lokal,”ujar Ali.
Editor : Banu Adikara
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link