Samsung SDI membentuk perusahaan patungan 51:49 bernama StarPlus Energy dengan Stellantis pada Mei tahun lalu untuk membangun dua pabrik di AS guna memasok baterai untuk kendaraan Stellantis yang diproduksi di pasar otomotif terbesar di dunia itu.
Perusahaan tersebut berencana untuk mulai beroperasi di pabrik pertama dengan kapasitas 33 GWh pada kuartal pertama 2025 dan pabrik kedua dengan kapasitas 34 GWh pada awal 2027.
Baca juga: Samsung SDI akan belanjakan Rp30,5 triliun untuk pabrik baterai di AS
Selain dua pabrik yang akan dibangun di Kokomo, Indiana, Samsung SDI juga sedang membangun pabrik 30 GWh di New Carlisle, Indiana, dalam sebuah kemitraan bersama dengan General Motors Co. untuk memulai produksi pada tahun 2026.
Stellantis adalah perusahaan patungan 50:50 yang dibentuk melalui penggabungan produsen mobil Amerika Serikat, Fiat Chrysler Automobiles N.V., dan produsen mobil Prancis, PSA Groupe.
Baca juga: Samsung SDI – GM akan bangun pabrik baterai EV di Indiana
Samsung SDI berencana untuk menginvestasikan 2,5 miliar dolar AS (sekitar Rp39 triliun) di pabrik Kokomo nomor satu, 3.9 miliar dolar AS (sekitar Rp61 triliun) di pabrik Kokomo nomor dua, dan lebih dari 3 miliar dolar AS (sekitar Rp47 triliun) di pabrik New Carlisle.
Selain pabrik patungan di AS, perusahaan ini mengoperasikan dua pabrik sel baterai di dalam negeri Korea Selatan serta empat pabrik sel baterai di luar negeri di China, Hungaria, dan Malaysia. Demikian disiarkan Yonhap, Rabu (11/10).
Baca juga: Stellantis, Samsung SDI akan bangun pabrik baterai di Indiana
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link