Saya Undang Anda Datang dan Investasi

JawaPos.com – Iklim investasi negeri ini masih cerah meski perekonomian terempas pandemi Covid-19. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati percaya diri mengajak para pengusaha Amerika Serikat (AS) menanamkan modal di Indonesia. Langkah senada diambil Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Mereka menyasar para investor global.

“Saya mengundang Anda untuk datang dan berinvestasi di Indonesia. Saya sampaikan kepada masyarakat dunia bahwa Indonesia adalah tempat yang tepat untuk berinvestasi,” ujar Ani –sapaan Sri Mulyani– dalam The 8th US-Indonesia Investment Summit Selasa (8/12).

Menurut Ani, RI menjadi salah satu negara yang menarik untuk berinvestasi. Terutama setelah disahkannya UU Cipta Kerja. Omnibus law ciptaker dapat mempercepat persoalan regulasi yang selama ini menghambat investasi. Selain itu, pemerintah menyederhanakan dan meringankan kebijakan perpajakan di Indonesia untuk mendukung investasi.

“Kita siap menggunakan instrumen fiskal kita. Termasuk untuk menciptakan lingkungan investasi yang baik. Jadi, kita bisa berpartisipasi dalam pemulihan ini,” kata mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Presiden Senior Kamar Dagang AS untuk Asia Charles Freeman menyatakan bahwa Indonesia potensial sebagai tujuan investasi karena memiliki populasi yang besar. Namun, ada beberapa aspek yang perlu dibenahi.

“Potensi ekonomi AS-Indonesia hanya dapat diwujudkan melalui upaya berkelanjutan untuk mengurangi hambatan perdagangan, melindungi inovasi, mendorong transparansi peraturan, dan meningkatkan reformasi struktural,” paparnya.

Terpisah, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga meyakini bahwa UU Ciptaker bisa menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Airlangga menuturkan bahwa klaster-klaster yang ada dalam beleid itu ramah investasi dan memberikan perlindungan bagi para pekerja. Dengan begitu, Airlangga optimistis masalah pengangguran juga bisa diurai.

“UU akan mengurangi dampak negatif terhadap terjadinya masyarakat kehilangan pekerjaan 29,12 juta usia kerja,” ungkapnya.

Sementara itu, Kemenperin juga terus berbenah untuk memicu pertumbuhan investasi di dalam negeri. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Dody Widodo menjelaskan bahwa pemerintah telah menerbitkan insentif fiskal dan nonfiskal.

“Kami terus mendorong para investor dapat mengoptimalkan fasilitas tersebut,” tuturnya.

Bentuk insentif fiskal yang dapat dimanfaatkan, antara lain, tax holiday, tax allowance, super tax deduction, dan fasilitas bea masuk. “Selain insentif fiskal dan nonfiskal, pemerintah telah menyiapkan fasilitas kawasan industri bagi para investor. Terdapat 27 kawasan industri prioritas untuk pembangunan jangka menengah periode 2020–2024,” ungkap Dody.

Pandemi, menurut dia, berdampak signfikan pada sektor kesehatan, ekonomi, dan sosial. Namun, pandemi juga diyakini membawa peluang ekonomi yang belum pernah ada sebelumnya.

“Salah satunya adalah realokasi fasilitas produksi oleh perusahaan multinasional yang ingin mendiversifikasi risikonya,” tegasnya.

Editor : Estu Suryowati

Reporter : (dee/agf/c14/hep)


Credit: Source link