JawaPos.com-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan sebanyak 38 dari total 245 pasien gangguan ginjal akut di Indonesia dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
“Jumlah itu didata per 23 Oktober 2022 berdasarkan laporan yang masuk ke Kemenkes,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Senin (24/10).
Menurut Nadia, angka kesembuhan pasien terbanyak dilaporkan dari Provinsi Jawa Timur mencapai sembilan dari total 27 pasien, sebanyak lima di antaranya masih dirawat dan 13 lainnya meninggal.
DKI Jakarta berada pada posisi kedua laporan pasien sembuh sebanyak enam orang dari total 55 kasus. Sebanyak 22 di antaranya masih dirawat dan 27 meninggal. Bali dan Banten juga melaporkan pasien sembuh masing-masing empat orang. Sulawesi Selatan dan Sumatera Barat masing-masing tiga orang pasien sembuh.
Kasus sembuh juga dilaporkan dari Jawa Tengah, Jogjakarta, dan Jawa Barat masing-masing satu orang. Menurut Nadia, total pasien yang saat ini masih dirawat berjumlah 66 orang dengan variasi gejala demam, hilang nafsu makan, malaise, mual, muntah, infeksi saluran napas akut (ISPA), diare, nyeri bagian perut, dehidrasi, hingga pendarahan.
Sebanyak 29 persen pasien yang dilaporkan, kata Nadia, memiliki gejala anuria atau volume urine yang berkurang. Jumlah kasus berdasarkan kriteria umur didominasi 1 hingga 5 tahun mencapai 161 kasus, 6 hingga 10 tahun sebanyak 35 kasus, di bawah 1 tahun 25 kasus, dan 11 hingga 18 tahun mencapai 24 kasus.
Kemenkes juga melaporkan, jumlah pasien meninggal akibat gangguan ginjal akut mencapai 141 kasus, terbanyak di DKI Jakarta 27 kasus, Aceh 21 kasus, Jawa Barat 18 kasus, Jawa Timur 13 kasus, Sumatera Barat dan Bali masing-masing 10 kasus.
Angka kematian juga dilaporkan dari Sumatera Barat delapan kasus, Banten tujuh kasus, Sulawesi Selatan Jawa Tengah dan Kalimantan Selatan masing-masing tiga kasus. Jogjakarta, Jambi, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, masing-masing dua kasus. Sisanya berasal dari Sumatera Utara, Papua, Sumatera Selatan, Bengkulu Kalimantan Utara, dan Kalimantan Tengah masing-masing satu kasus. “Sebanyak 245 kasus gangguan ginjal akut saat ini berasal dari 26 provinsi,” katanya. (*)
Editor : Dinarsa Kurniawan
Reporter : Antara
Credit: Source link