Tim robotik madrasah (Foto: Kemenag)
Jakarta, Jurnas.com – Prestasi madrasah Indonesia di kancah internasional patut diacungi jempol. Betapa tidak, dalam tempo waktu satu bulan, madrasah Tanah Air sukses membawa pulang setidaknya delapan gelar dari ajang internasional.
Gelar pertama diraih oleh Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Palembang. Siswa kelas XII IPA, Ajeng Gustiani merebut medali perunggu di ajang 4th Gewinn Malaysia Open International Taekwondo Championship, pada 3 Agustus 2019.
Sehari kemudian, giliran MAN 2 Jakarta mempersembahkan gelar internasional untuk Indonesia. Tiga siswanya, yakni Candra Pamungkas, Naufal Mu’afi, dan Imam Pamuji meraih juara kedua kategori Creative Design, dalam ajang 2019 International Youth Robot Competitive (IYRC) di Korea Selatan pada 4 Agustus 2019. Naufal dan Imam juga menjadi juara ketiga untuk kategori Humaniod Dancing.
Tak mau ketinggalan, siswa kelas XII MAN 4 Bantul, Yogyakarta, M. Daffa Wahyu turut mengharumkan nama Indonesia di China, lewat kompetisi International Club Taekwondo Organization (ICTO).
Dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari mulai 21 hingga 24 Agustus 2019 itu, Daffa mendapatkan dua medali emas untuk dua kategori, yakni Pomsae Junior Individual Male, dan Kyorugi Under 55 kg.
Kesuksesan lainnya diukir oleh dua siswa kelas X MAN 1 Pasuruan, yakni Mukhammad Raihan Al Hakim dan Muhammad Daffa Akbar Alamsyah di iven Robofest Japan 2019, di Okayama University, Jepang, pada 24-25 Agustus 2019.
Raihan tercatat meraih medali emas untuk kategori Gathering Superteam Senior. Sedangkan Daffa membawa pulang satu medali perunggu, untuk kategori Line Maze Senior.
Di cabang olahraga, madrasah meraih gelar lewat pencak silat. Pada 23-25 Agustus 2015, siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Muaro Jambi, Setia Lendri Maulana, mengamankan juara satu dalam kejuaran Pencak Silat Terbuka Paku Bumi Open VII 2019.
Kompetisi antar pelajar SMP/MTs internasional tersebut diikuti oleh 3.000 peserta se Asia dan Eropa, dan berlangsung di Sumedang, Jawa Barat.
Gelar internasional lainnya dibawa pulang oleh siswa IX MTsN 1 Lumajang, Wardatul Khoiroh, dan siswa MTsN 1 Kudus, Rasyif Aulia Mahmud. Keduanya sama-sama meraih medali dalam ajang Hong Kong International Mathematic Olympiad (HKIMO), di Hong Kong pada 31 Agustus – 2 September 2019.
Wardatul tercatat mendapatkan medali perak. Sedangkan rekannya, Rasyif menggondol medali emas Gold Secondary 2, karena mampu meraih skor di atas angka 120.
Terakhir, madrasah menorehkan prestasi lewat robotik dalam World Robot Games (WRG) di Thailand. Dalam ajang ini, siswa MTsN 8 Kalijambe, Sragen, Miftahul Risqi dianugerahi performance award untuk kategori Line Tracing Robot Extreme.
Atas prestasi membanggakan ini, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) Ahmad Umar berharap semangat siswa madrasah untuk berprestasi di kancah internasional semakin menguat.
Apalagi, kata Umar, madrasah memiliki slogan `Madrasah Hebat Bermartabat` sebagai motto agar para siswa madrasah pernah berhenti berkarya dan berprestasi.
“Alhamdulillah senang sekali prestasi siswa madrasah semakin bagus dalam banyak iven, maupun jenis talenta. Ini semakin mengokohkan madrasah hebat bermartabat,” ujar Umar kepada Jurnas.com, pada Kamis (5/9).
TAGS : Madrasah Gelar Internasional Kementerian Agama KSKK Madrasah
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/58805/Sebulan-Madrasah-Bawa-Pulang-Sederet-Gelar-Internasional/