JawaPos.com – Sejauh Mata Memandang identik dengan bahan-bahan sustainable fashion selama ini. Mereka selalu konsisten mengusung konsep slow fashion dan skema bisnis sirkularitas. Tampil di Jakarta Fashion Week 2023, mereka mengusung koleksi bertema ‘Baur’ dengan menggunakan kain sisa show sebelumnya.
Koleksi ‘Baur’ adalah penanda delapan tahun usia dan perjalanan Sejauh Mata Memandang. Berbagai bahan tidak terpakai tersebut antara lain seperti: kain perca sisa produksi, kain stok mati (deadstock), kain sisa dari berbagai pameran sebelumnya, serta kain hasil daur ulang dari pakaian tidak layak pakai (limbah tekstil pasca produksi). Kain-kain itu kemudian diolah, digabungkan dengan benang baru, dan dipadupadankan dengan kain baru sehingga kembali menjadi pakaian baru.
Limbah tekstil pasca produksi didapat dari program Daur Ulang Sejauh yang bekerja sama dengan Ecotouch, serta didukung para Sahabat Sejauh yang mengirimkan pakaian tidak layak pakai milik mereka. Bahan-bahan tersebut kemudian didaur ulang melalui berbagai tahapan proses, mulai dari pemilahan bahan, pencopotan kancing dan resleting, pemotongan, pencacahan, dan proses-proses lainnya sampai akhirnya kembali menjadi benang.
Benang hasil daur ulang tersebut kemudian dipadukan dengan benang katun baru sebagai penguat dan ditenun kembali menjadi kain. Proses produksi ‘Baur’ dilakukan di beberapa kota, seperti di Jakarta dan Bandung untuk proses daur ulang, serta di Pekalongan untuk proses penenunan kain. Semua proses produksi dikerjakan dengan menggunakan teknologi yang bertanggung jawab serta melibatkan berbagai komunitas sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.
“Saya percaya setiap individu punya kontribusi dan peran penting dalam menjaga lingkungan dan mencegah kerusakan alam sebagai hal serius yang kita hadapi saat ini,” kata Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang Chitra Subyakto, Selasa (25/10).
Selama ini Sejauh Mata Memandang berperan aktif dan berkontribusi pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menjaga Bumi. Pihaknya memperpanjang siklus hidup pakaian dan limbah tekstil pasca produksi sehingga tidak menjadi sampah abadi.
“Kami menyadari bahwa kenyataannya tidak ada produk yang bisa seutuhnya lestari, namun kami terus berupaya untuk lebih bertanggung jawab dalam setiap keputusan yang kami lakukan dalam berkarya,” tambahnya.
Terdapat 29 look dari koleksi yang ditampilkan pada gelaran ini, terdiri dari berbagai baju atasan, kebaya, kain, dan masih banyak lagi yang bernuansa warna putih dan keabuan dengan detail motif khas Sejauh. Dalam gelaran ini, Sejauh Mata Memandang juga melibatkan Titi Radjo Padmaja dalam pembuatan musik yang diputar pada presentasi koleksi “Baur”.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link