Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan hingga saat ini belum pernah ada indikator untuk mengukur radikalisme di pendidikan dasar dan menengah.
Karena itu, dia menyebut tidak ada satu sekolah pun bisa diberikan label radikal maupun intoleran, sampai ada indikator baku yang ditetapkan pemerintah.
“Selama ini memang tidak ada (indikator). Sangat positivistik apa yang diukur oleh Badan Akreditasi Sekolah dan Madrasah, maupun Inspektorat (Kemdikbud),” ujar Mendikbud usai hadir dalam seminar ‘Pendidikan Karakter untuk Penguatan Ideologi Pancasila’ di Kantor Kemdikbud Jakarta, pada Rabu (9/10).
“Kita juga tidak bisa menghakimi sekolah ini radikal karena tidak ada instrumen, atau belum ada instrumen yang bisa dipertanggungjawabkan,” imbuh dia.
Karena itu, Mendikbud mengusulkan kepada Badan Akreditasi Sekolah dan Madrasah, serta Inspektorat Kemdikbud agar merumuskan poin-poin yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur radikal, guna mengetahui dan menangkal pengaruh berbahaya bagi siswa.
“Tanggung jawab inspektorat juga untuk merumuskan bagaimana aspek-aspek yang sifatnya soft curriculum, yang kaitannya dengan pembentukan karakter, pembentukan sikap, ideologi siswa, itu harus bisa diukur. Paling tidak bisa ketahuan, di mana wilayah-wilayah yang rawan,” ujar dia.
Mendikbud juga mendorong agar perumusan indikator radikal dan intoleran tersebut, supaya menggandeng lembaga swadaya masyarakat, serta para pegiat pendidikan.
TAGS : Radikalisme Mendikbud Muhadjir Effendy
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/60620/Sekolah-Tak-Bisa-Dicap-Radikal-Mendikbud-Tidak-Ada-Indikatornya/