KARANGANYAR, KRJOGJA.com– Pelaku pasar di sektor riil didorong mengaplikasikan transaksi digital non tunai. Harapannya, semua lapisan masyarakat dapat menikmati kemudahan dalam transaksi tersebut.
“Pakai digitalisasi dalam bertransaksi itu lebih unggul, lebih menguntungkan. Apalagi di masa pandemi,” kata Deputi Kepala Perwakilan BI Solo, Gunawan Purbowo kepada wartawan usai memberi pengarahan Tim Digitalisasi Daerah di Setda Pemkab Karanganyar, Rabu (13/10/2021).
Gunawan memaparkan selama ini transaksi digital keuangan baru dinikmati kalangan tertentu di tempat tertentu seperti di mal, di pusat perbelanjaan, dan lain sebagainya. Saat ini terjadi sudah perubahan sistem transaksi digital keuangan. Dulu transaksi digital keuangan menggunakan alat Electronic Data Capture (EDC), yakni sebuah alat penerima pembayaran yang dapat menghubungkan antarrekening bank.
Kini transaksi digital keuangan dapat dilakukan dengan cara yang lebih mudah. Yakni menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). QRIS adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Keunggulan digitalisasi ini adalah bersifat inklusi, artinya semua lapisan masyarakat juga dapat menikmati. Ia mengakui butuh energi ekstra menciptakan kondisi seperti itu. Namun bukan mustahil.
“Pemerintah daerah bisa memulainya dengan mengaplikasikannya dulu. Apalagi sesuai arahan presiden, diperlukan percepatan infrastruktur digitalisasi dan roadmap transformasi digital,” katanya.
Credit: Source link