indopos.co.id – Jumlah pelintas batas di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, rata-rata mencapai 200-an orang selama masa pandemic Covid-19. Mereka adalah WNI yang kembali ke Indonesia setelah melaksanakan berbagai urusan di Malaysia dan tak boleh kembali karena Malaysia memberlakukan status lockdown.
“Selama pandemi Covid-19 ini, Malaysia berlakukan lockdown sehingga tak ada warga Indonesia yang bisa bepergian ke Malaysia lewat PLBN Aruk,” ungkap Kepala Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk Purwoto kepada pers di Aruk, Minggu (20/12/2020) malam.
Dibanding tahun 2019, jumlah pelintas batas di Aruk mengalami penurunan. Pada tahun lalu, rata-rata pelintas batas di Aruk mencapai 700-an orang per hari. Mereka terdiri dari orang Indonesia yang pulang pergi Indonesia – Malaysia, maupun orang Malaysia yang berkunjung ke Indonesia, terlebih di wilayah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Turunnya jumlah pelintas batasa selama masa pandemi membuat roda ekonomi di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia mengalami penurunan. “Sebelum pandemi, jumlah transaksi uang di ATM Bank Mandiri di Aruk mencapai 1 miliar sebulan. Sekarang berkurang,” timpal Purwoto.
Kendati begitu, dia optimis, saat status lockdown perbatasan dibuka lagi oleh Malaysia, jumlah pelintas batas orang dan barang di PLBN Aruk akan mengalami peningkatan signifikan. Bahkan transaksi ekonomi akan mengalami peningkatan signifikan.
Berdasarkan data Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP), PLBN Aruk yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 17 Maret 2017 merupakan PLBN yang paling megah dan paling lengkap fasilitasnya dibanding semua PLBN di Indonesia.
Di PLBN ini, terdapat zona inti yang sifatnya untuk pelayanan umum dan zona penunjang untuk komersial dengan tujuan menumbuhkan pusat pertumbuhan ekonomi di Kawasan perbatasan.
Sementara itu, Bupati terpilih Kabupaten Sambas hasil Pilkada 2020, Satono saat berbincang dengan pers di Sambas, Sabtu (19/12/2020), mengatakan dirinya akan memberi perhatian besar terkait keberadaan PLBN Aruk. Apalagi fasilitas di PLBN ini sangat memungkinkan pengembangan ekonomi masyarakat di wilayah perbatasan.
“Oke Pak Purwoto, nanti kita sama-sama bangun wilayah perbatasan di Sambas supaya ekonomi masyarakat makin meningkat,” ujar Satono saat itu kepada Kepala PLBN Aruk.
Menurut Satono, wilayah Kabupaten Sambas memiiki potensi pertanian dan perikanan yang cukup diminati oleh warga di Malaysia. Karena itu, saat dirinya menjabat nanti, akan membantu masyarakat setempat agar mampu menyediakan produk-produk yang bisa bersaing dengan Malaysia. (gin/ant)
Credit: Source link