Ilustrasi
Madhya Pradesh – Di sebuah distrik Neemuch, Madhya Pradesh, India, 11 petani melakukan bunuh diri yang merupakan jumlah terbesar di negara bagian itu. Pada umumnya, persoalan yang membuat para petani nekat bunuh diri adalah hutang piutang.
Petani tua, Pyarelal Odh (65) dari desa Pipallya Vyas di distrik Neemuch tersebut dikabarkan telah melakukan pinjaman ke bank senilai Rs 2 Lakh, atau kurang lebih senilai 39 juta rupiah. Sulit untuk mengembalikan pinjaman tersebut, petani itu nekat bunuh diri.
“Kapan pun seorang petani melakukan bunuh diri, selalu dikatakan bahwa dia terbelenggu hutang. Karena dia dalah penduduk desa, dia akan dianggap sebagai petani,” ucap petugas polisi daerah Hitesh Patil pada Minggu (18/6), dikutip dari indiatoday.
Pada Jumat sebelumnya, Jagdish More (35) nekat bunuh diri dengan menenggak racun di kawasan Rampura. Meski ia telah dibawa untuk pengobatan, namun jiwanya tak tertolong.
Keluarga Jagdish yang hampir semua petani itu menyebut bahwa Jagdish bunuh diri karena kesal ditagih terus oleh bank dan bank menekannya untuk segera melunasi hutangnya.
Peristiwa yang sama dialami Imrat, seorang petani dari desa Chandlaun, Gotegaon, Narsinghpur, Madhya Pradesh, yang meninggal dunia akibat menelan tablet sulphas. Keluarga yang mengetahuinya langsung membawanya ke Jabalpur untuk pengobatan, namun tak tertolong.
Petani di Madhya Pradesh berada dalam tekanan akibat musim panas yang panjang, yang berimbas pada musim panen, sementara pinjaman untuk pelunasan di bank tak mengenal musim.[]
TAGS : madhya pradesh bunuh diri india
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/17757/Seminggu-11-Petani-di-India-Bunuh-Diri/