ilustrasi Israel
London – Sekitar 140 seniman memboikot Kontes Lagu Eurovision 2019 yang akan digelar di Israel. Pasalnya Israel terus-menerus melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) orang-orang Palestina selama puluhan tahun”.
Sebuah surat yang diterbitkan oleh surat kabar Inggris, The Guardian, ditandatangani oleh 140 orang dari kalangan musisi, penulis, aktor, sutradara, novelis, dan penyair, menuntut pemboikotan kontes lagu yang diselenggarakan Israel.
Di antara mereka yang menandatangani surat itu adalah enam seniman Israel Aviad Albert, Michal Sapir, Ohal Grietzer, Yonatan Shapira, Danielle Ravitzki, dan David Opp.
“Kami, kelompok seniman dari Eropa dan sekitarnya, mendukung permohonan dari seniman Palestina untuk memboikot Kontes Lagu Eurovision 2019 yang diselenggarakan oleh Israel,” bunyi surat itu.
Surat itu menegaskan. hingga Palestina dapat menikmati kebebasan, keadilan, dan hak yang sama, negara yang melanggar hak-hak asasi manusia tidak boleh dibiarkan berbuat semau mereka.
Surat tersebut mendesak Serikat Penyiaran Eropa untuk membatalkan penyelenggaraan kontes di Israel dan memindahkannya ke negara lain yang menghormati hak asasi manusia.
Musisi Roger Waters, sutradara Ken Loach, dan penulis Yann Martel juga menandatangani surat itu.
Pada 14 Mei, beberapa hari setelah Israel mendapat hak penyelenggaraan Eurovision, tentara Israel melancarkan kekerasan ke demonstran Palestina hingga menewaskan 62 orang – termasuk enam anak-anak – dan melukai ratusan lainnya.
Ribuan warga Palestina berkerumun di perbatasan timur Jalur Gaza untuk memprotes pendudukan Israel dan pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Sejak unjuk rasa Gaza dimulai pada 30 Maret, lebih dari 100 demonstran Palestina tewas ditembak tentara Israel.
TAGS : Eurovision 2019 Israel musisi
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/40547/Seniman-Boikot-Kontes-Lagu-Eurovision-2019-Israel/