Potret rudal Iran menghantam pangkalan udara Amerika Serikat (AS) di Irak pada Rabu 8 Januari 2020
Teheran, Jurnas.com – Brigadir Jenderal Esmail Qaani, Kepala Pasukan Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) yang baru diangkat mengatakan, serangan Teheran terhadap dua pangkalan Amerika Serikat (AS) di Irak adalah tamparan pertama.
“Dengan berkah Tuhan, tamparan pertama secara meyakinkan disampaikan kepada kekuatan kapitalis terbesar di dunia,” kata Brigadir Qaani dalam sebuah pesan yang ditujukan kepada Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, Kamis (9/1).
Ia juga menyatakan harapan bahwa serangan rudal balistik di pangkalan AS di Irak akan menjadi pelengkap bagi keputusan penting parlemen Irak untuk mengusir pasukan asing serta keinginan negara kawasan mengakhiri kehadiran AS dan arogansi global di kawasan tersebut.
Pada Rabu (8/1) pagi, Iran meluncurkan puluhan rudal di dua pangkalan yang menampung pasukan AS di provinsi Anbar barat Irak dan ibukota regional Kurdistan, Erbil, sebagai pembalasan atas pembunuhan Jenderal Soleimani dan rekan-rekannya.
Qaani menggemakan pernyataan Ayatollah Khamenei, yang menggambarkan serangan udara tersebut sebagai tamparan untuk Washington. “Pembicaraan balas dendam dan debat semacam itu adalah masalah yang berbeda. Untuk saat ini, tamparan dikirimkan ke wajah mereka semalam,” katanya.
Di tempat lain dalam sambutannya, Qaani bersumpah untuk melanjutkan jalan “bercahaya” yang ditempuh Jenderal Soleimani yang mati syahid dengan penuh kekuatan.
Ia juga menekankan bahwa aksi massa dan acara yang diadakan berbagai negara dalam rangka memperingati Jenderal Soleimani adalah suara persetujuan untuk perlawanan dalam menghadapi arogansi global.
Angkatan Bersenjata Iran menembakkan rentetan rudal di dua pangkalan AS. Semua proyektil mengenai sasaran dengan tepat. Disebutkan ada kerusakan material yang luas di Ain al-Assad.
Washington mengatakan, tidak ada warga AS yang terbunuh dan pangkalan itu mengalami “kerusakan kecil” setelah serangan itu, tetapi dilaporkan telah menolak untuk membiarkan pasukan Irak dan media memasuki situs tersebut.
TAGS : Agresi Amerika Serikat Donald Trump Esmail Qaani Qassem Soleimani.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin