Ketua DPR, Setya Novanto
Jakarta – Terdakwa Setya Novanto enggan dicap sebagai sumber atau penyebar fitnah terkait kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP. Karena itu, Novanto belum memutuskan apakah akan mengajukan mengajukan Justice Collaborator (JC) atau tidak.
“Belum (ajukan JC). kita belum pastikan mau mengajukan JC atau tidak. Kita tidak mau karena JC itu menyebut nama orang. Kita kan gak mau jadi sumber fitnah ya. jadi karena itu lah makanya kita akan coba liat secara baik fakta yang kita punya itu apa dan yang akan kita laporkan itu siapa,” kata kuasa hukum Novanto, Maqdir Ismail saat dikonfirmasi, Kamis (4/1/2017).
Dikatakan Maqdir, kliennya saat ini tidak ingin dianggap sebagai tukang fitnah seperti terdakwa lainnya yang sudah menjadi JC. Namun, diakui Maqdir, untuk kedepan tidak menutup kemungkinan kliennya mengajukan JC.
“Iya. tentu tentu. Tapi kalau itu nanti harus ada faktanya atau fakta pendukung yang menerangkan kebenaran apa yang disampaikan oleh Pak Novanto. paling tidak misalnya kalau ada orang yang mengatakan itu, baru akan kami sampaikan,” tutur Maqdir.
KPK sendiri telah mempersilahkan jika Novanto mengajukan JC, sehingga dapat meringankan hukuman. “Jika terdakwa memiliki itikad baik menjadi JC silahkan ajukan ke KPK.
Tentu dipertimbangkan dan dipelajari terlebih dahulu,” ucap Juru Bicara KPK, Febri Diansyah saat dikonfirmasi terpisah. “Jadi silahkan ajukan saja. Nanti akan dinilai. Siapa pelaku lain yang besar yang diungkap,” ditambahkan Febri.
Pun demikian, kata Febri, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi Novanto untuk menjadi JC. Salah satunya, Novanto harus mampu mengungkap aktor-aktor lainnya yang secara bersama-sama atau turut serta melakukan korupsi pada proyek bernilai Rp 5,9 triliun tersebut.
“Seorang JC haruslah mengakui perbuatannya, dan kooperatif membuka peran-peran pihak lain secara lebih luas. Dan ingat, JC tidak diberikan pada pelaku utama,” ujar Febri.
TAGS : Setya Novanto e-KTP Tipikor
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/27321/Setya-Novanto-Tak-Mau-Dicap-Sumber-Fitnah/