Ilustrasi Pilpres 2019
Jakarta – Sejumlah pihak menyebut Pilkada 2018 terasa seperti Pilpres 2019. Pilkada disebut rasa Pilpres karena dinilai bisa mempengaruhi peta koalisi dalam kontestasi Pilpres 2019. Apakah benar Pilkada 2018 rasa Pilpres 2019?
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengatakan, Pilkada 2018 tidak ada kaitannya dengan kontestasi Pilpres 2019 mendatang. Ia tidak yakin, kemenangan Pilkada 2018 berkaitan dengan kemenangan calon presiden (Capres) 2019.
“Kalau soal itu saya cenderung mengatakan bahwa Pilpres dengan pilkada tidak terkait. Kepala daerah dengan calon presiden tidak terkait. Pilpres itu punya dinamika sendiri, punya logika sendiri,” kata Fahri, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/6).
Fahri menegaskan, Pilpres 2019 memiliki logika yang berbeda dengan Pilkada. Sebab, kepala daerah yang terpilih tidak akan bisa berbuat apa-apa dalam pemenangan Pilpres 2019 nanti.
“Jadi misalnya, saya tidak percaya pulau Jawa dikuasai oleh kepala daerah yang dekat dengan Pak Jokowi atau Pak Prabowo atau calon lain, saya enggak percaya itu mereka bisa berbuat tertentu,” terangnya.
“Yang menentukan itu nanti apakah keputusan Mahkamah Konstitusi kembali bikin 0 persen presidential threshold atau tidak itu yang akan mengubah, yang lain tidak,” tegas politikus PKS itu.
Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, Pilkada 2018 secara otomatis berkaitan dengan Pilpres 2019, jawabannya bisa iya dan bisa juga tidak. Menurutnya, hal itu sangat bergantung kepada partai politik.
“Ada yang menanyakan apakah pilkada ini otomatis berkaitan langsung dengan pilpres jawabannya iya dan tidak. Pilkada itu kan memilih calon gubernur, bupati dan wali kota, superstarnya itu calon bupati, calon wali kota, calon gubernur dan wakilnya, bukan partai politiknya,” kata SBY, di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Rabu (27/6).
Kata SBY, parpol pengusung calon yang menang di pilkada belum tentu menang di Pileg 2019. Namun, bila calon yang menang menunjukkan kinerja baik, maka akan membawa pengaruh positif terhadap parpol pengusung.
Jadi, lanjut Fahri, bisa ada kaitannya kalau itu menjadi sebuah motivasi baru, semangat baru untuk berjuang lebih gigih ke depan.
“Tapi kalau banyak yang menang tidak berarti sudah selesai dan pasti Pemilu tahun depan Demokrat juga akan sukses. Tidak boleh begitu, kita akan berjuang habis-habisan,” tutur SBY.
Sementara, Ketum Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menanggapi dengan normatif soal penyebutan Pilkada rasa Pilpres. Menurutnya, demokrasi akan berjalan dengan dinamis.
“Saya kira demokrasi dinamis setiap saat berkembang ya, kita lihat perkembangan,” kata Prabowo, usai mencoblos di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/6).
TAGS : Pilkada Rasa Pilpres Capres Fahri Hamzah
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/36842/Siapa-Bilang-Pilkada-Rasa-Pilpres/