JawaPos.com – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menyelenggarakan pelatihan menjahit pakaian wanita dan anak serta memberi bantuan mesin jahit dan perlengkapannya kepada anggota PKK di sejumlah kelurahan di area Pabrik Gresik.
Pelatihan diikuti oleh 16 anggota PKK di Kelurahan Singosari dan 14 anggota PKK di Kelurahan Gending, serta kelurahan Sidomoro Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
GM of CSR PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Edy Saraya mengatakan, sejalan dengan kebijakan CSR SIG yang memprioritaskan program pemberdayaan, maka peningkatan ekonomi masyarakat terutama masyarakat sekitar pabrik Gresik menjadi fokus perhatian perusahaan.
“Harapan kami, dari pelatihan ini terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, masyarakat dan meluas ke tingkat Kabupaten sampai ke tingkat nasional. Ibaratnya, one stop cervice ini untuk menjahit seluruh pakaian ya di Gresik sini,” kata Edy Saraya.
Tidak hanya pelatihan, peserta pelatihan juga diberi mesin jahit dan didampingi pelatih dari LKP Busana Ayu yang berlokasi di Gresik. Pendampingan tersebut untuk mendukung upaya mewujudkan Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan. Khususnya di masa percepatan pemilihan ekonomi di masa pandemi covid-19.
“Kita juga bantu carikan permodalan dari Bank BUMN dan carikan pasar menjahit. Sehingga, mereka bisa betul-betul mandiri untuk perekonomian keluarga, menambah perekonomian masyarakat dan akhirnya berdampak pada negara,” imbuh Edy.
Sementara Lurah Sidomoro, Kecamatan Kebomas Gresik Christina Triandajani, mengatakan, bantuan pelatihan menjahit dan mesin jahit ini sangat bermanfaat bagi ibu-ibu di sekitar perusahaan PT Semen Indonesia. Sebab, ibu-ibu ini ada yang tidak punya usaha dan sangat terdampak covid-19.
“Bantuan ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Sehingga, dengan bantuan pelatihan menjahit dari nol sampai sukses dan dibantu mesin jahit, diharapkan betul-betul bermanfaat bagi peserta. Kita akan membantu memasarkan, agar masyarakat menjahitkan pakaiannya ke kelompok menjahit ini,” kata Christina Triandajani.
Pelatihan dan bantuan mesin jahit tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh Nur Fadhilah (51), warga Kelurahan Sidomoro, mengatakan, mendapat pelatihan dan bantuan mesin jahit ini sangat bersyukur. Sebab, selama ini memperbaiki pakaian keluarga memakai jarum biasa.
“Dengan bantuan ini, saya akan membuka jasa menjahit. Sebab, selama ini hanya bekerja menjadi tukang pijat. Dan suami hanya seorang sopir. Mudah-mudahan dengan keterampilan menjahit ini bisa menambah perekonomian keluarga,” kata Nur Fadhilah, yang mempunyai 4 anak.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : ARM
Credit: Source link