MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung menyikapi serius keberadaan restoran dalam gua yang ada di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan. Bahkan, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta mengakui akan turun langsung ke lapangan melihat restoran yang sempat viral di media sosial (medsos) tersebut.
“Tidak lama lagi saya akan turun ke lapangan,” ujar Giri Prasta usai menghadiri rapat paripurna DPRD Badung, Kamis (4/8).
Giri Prasta juga mengakui akan menurunkan tim teknis untuk melakukan uji lab terkait kekuatan gua tersebut. Termasuk, terkait dengan stalaktit yang ada di gua tersebut. “Nanti tim teknis berdasarkan kajian lab yang akan menentukan,” imbuhnya.
Bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang itu mengaku tidak mempermasalahkan jika gua dimanfaatkan seandainya memiliki nilai ekonomis. Kendati demikian, tetap harus ada kajian untuk memastikan keamanan pengunjung. “Tempat yang sudah ada (gua) sebelum zamannya Giri Prasta itu sudah ada. Kami menginginkan, kalau memang bisa itu difungsikan menjadi sebuah nilai ekonomi, saya kira bagus,” katanya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Badung itu pun mengakui, jika memungkinkan gua tersebut lebih baik dimanfaatkan daripada terbengkalai dan tidak ada yang mengurus. “Kami sudah melaksanakan rapat kerja tim untuk berbicara dan melihat secara langsung terkait gua yang digunakan restoran tersebut,” tegasnya.
Seperti diketahui, gua yang berada di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan yang difungsikan sebagai sarana wisata berupa restoran, bukan merupakan ODCB. Bahkan Kepala Disbud Badung, I Gd Eka Sudharwita mengungkapkan, berdasarkan kajian teknis gua tersebut awalnya merupakan rongga yang ada di dalam tanah.
Kajian itu juga sudah berdasarkan kajian teknis dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Bali bersama tim dari Program Studi Arkeologi Fakultas IImu Budaya Universitas Udayana dan Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) Komda Bali-NTB-NTT. (Parwata/balipost)
Credit: Source link