JawaPos.com – Ada 12 shio dalam kalender Tiongkok. Shio tersebut diberikan sebagai penanda keberuntungan, nasib, dan juga sikap mawas diri.
Bagaimana awal mula shio dipakai dalam penanggalan kalender Tiongkok hingga saat ini? Menurut Pakar Fengshui Xiangyi Hong, shio awalnya adalah sesuatu permainan setiap pergantian tahun. Pada zaman dulu ada 4 musim, dan ketika musim salju tiba, semua orang pulang ke rumah.
“(Karena musim salju, Red) Tak bisa beraktivitas di luar, maka dilakukan di dalam rumah. Mereka kemudian saling kumpul bersama, semua anggota keluarga kumpul,” katanya kepada JawaPos.com secara virtual baru-baru ini.
Mendekati pergantian tahun, kakek dan nenek kemudian menyampaikan cerita pada anak-anak dan cucunya tentang harapan tahun yang baru.
“Mereka mulai dengan perkiraan (nasib) masing-masing. Nah, prediksi dari tanggal lahir tak bisa menguasai dengan baik, maka dihitunglah nasib berdasarkan prediksi dari tahun lahir. Setiap tahun lahir itu lalu ditandai dengan shio dari 12 hewan,” jelasnya.
Ramalan iseng-iseng itu akhirnya terus dipelihara hingga detik ini. Mereka yang ramalan shio-nya sedang bagus bisa lebih semangat mengarungi tahun. Sementara, bagi mereka yang diramalkan kurang beruntung harus waspada dalam melangkah.
“Dari cerita itu kita tak bisa ketahui bahwa hanya have fun saja. Hanya untuk permainan,” tambah Xiangyi Hong.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link