SINGAPURA, BALIPOST.com – Singapura akan menutup sekolah mulai Rabu (19/5) karena adanya peringatan dari pihak berwenang terkait varian baru corona seperti yang terdeteksi di India, lebih mudah menginfeksi anak-anak di negara itu. Pemerintah Singapura telah meningkatkan pembatasan seiring munculnya lonjakan transmisi lokasi setelah berbulan-bulan mencatatkan hampir nihil kasus baru.
Dikutip dari AFP, dalam sebuah konferensi pers virtual, Minggu (16/5), pemerintah mengumumkan bahwa sekolah dasar dan menengah akan kembali lagi mengikuti pembelajaran daring mulai Rabu hingga akhir dari tahun ajaran, 28 Mei.
Beberapa jam sebelum menggelar konferensi pers, Singapura mengumumkan terjadinya tambahan kasus transmisi lokal sebanyak 38 orang, penambahan harian tertinggi sejak 8 bulan belakangan ini. Sejumlah kasus di antaranya merupakan anak-anak yang dikaitkan dengan kluster pusat pembelajaran.
Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, mengutip pembicaraan dengan Direktur Pelayanan Medis dari Kementerian Kesehatan Singapura, Kenneth Mak, mengungkapkan bahwa varian B.1.617 sepertinya akan lebih mempengaruhi anak-anak. Varian ini pertama kali terdeteksi di India.
“Beberapa mutasi dari varian ini lebih ganas dan menyerang anak-anak yang berusia muda,” kata Menteri Pendidikan, Chan Chun Sing.
Ini merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan. Namun, ia menambahkan bahwa anak-anak yang terinfeksi belum ada yang menderita sakit serius.
Dalam sebuah postingan di Facebook, Chan mengatakan bahwa pemerintah sedang berupaya untuk melakukan vaksinasi bagi para siswa yang berumur di bawah 16 tahun.
Singapura yang merupakan pusat keuangan dunia ini mengikuti langkah Taiwan untuk menutup sekolah untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID-19.
Taipei dan Kota Taipei Baru mengumumkan pada Senin (17/5) bahwa seluruh sekolah akan menunda kelas mulai Selasa hingga 28 Mei.
Taiwan dengan jumlah kasus COVID-19 relatif kecil pada tahun lalu, mengumumkan adanya tambahan 333 kasus baru pada Senin ini. Kumulatif kasus yang ditangani mencapai sekitar 2.000 orang.
Adanya peningkatan kasus transmisi lokal di Singapura diperkirakan menunda pelaksanaan travel bubble dengan Hong Kong yang berlangsung pada 26 Mei.
Singapura sejak Minggu (16/5) sudah memberlakukan pengetatan peraturan kerumunan menjadi hanya dua orang dalam satu pertemuan kelompok, melarang makan di restoran, dan menutup gym, dalam upaya mencegah meluasnya penyebaran infeksi. (Diah Dewi/balipost)
Credit: Source link