Sinkronisasi Aplikasi Umrah Saudi dan PeduliLindungi Masuk Tahap Akhir

by

in

JawaPos.com – Sejumlah asosiasi penyelenggara umrah bertemu dengan Konsul Jenderal (Konjen) Arab Saudi di Jakarta Abdullah Muqed Al Mutury di Jakarta , Rabu (27/10). Pertemuan itu membahas sejumlah persiapan penyelenggaraan umrah tahun ini. Di antaranya sinkronisasi aplikasi umrah milik Saudi dengan PeduliLindungi milik Indonesia.

Di antara asosiasi travel umrah yang ikut dalam pertemuan itu adalah Afiliasi Mandiri Penyelenggara Umrah dan Haji (AMPUH). Sekjen AMPUH Wawan Suhada menuturkan dalam penyelenggaraan umrah, Arab Saudi menggunakan aplikasi Tawakalna. Di dalam aplikasi ini terdapat banyak layanan umrah yakni soal vaksin sampai akomodasi dan lainnya.

Penggunaan aplikasi Tawakalna tidak hanya untuk jamaah umrah dari Saudi saja. Tetapi untuk seluruh jamaah umrah dari penjuru dunia.

“Permasalahan sinkronisasi data melalui aplikasi Tawakalna dan PeduliLindungi masih dalam tahap finalisasi,’’ katanya. Pemerintah kedua negara terus menggelar berbagai workshop untuk sinkronisasi data tersebut.

Seperti diketahui untuk bisa masuk ke Saudi, data vaksinasi Covid-19 harus bisa dibaca oleh sistem milik pemerintah Saudi. Nah, sampai saat ini barcode vaksinasi Covid-19 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia belum terbaca sistem di Saudi.

“Kami para travel haji dan umrah juga berharap Kedutaan Besar Saudi di Jakarta dapat memfasilitasi keberangkatan perwakilan travel ke Saudi,” katanya.

Keberangkatan ini dengan menggunakan visa yang sudah dikeluarkan Saudi saat ini. Tanpa harus menunggu penerbitan visa umrah. Arab Saudi siap mengakomodasi permintaan ini, selama sesuai dengan ketentuan imigrasi mereka.

Pertemuan tersebut juga membahas kapan penyelenggaraan umrah kembali dibuka. Jajaran Kedutaan Besar Arab Saudi sendiri berharap umrah untuk jamaah Indonesia segera dibuka. Untuk itu pihak Arab Saudi menunggu pengajuan SOP pemberangkatan jamaah agar dapat mereka telaah dan evaluasi.

Dalam kesempatan itu, Arab Saudi juga memastikan sampai saat ini pemerintahan mereka hanya menerima empat jenis vaksin Covid-19 yaitu vaksin Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson untuk yang tanpa booster. Sedangkan bagi pengguna vaksin Sinovac dan Sinopharm wajib menggunakan booster vaksin satu kali dengan menggunakan salah satu dari empat vaksin yang diakui Saudi.

Editor : Edy Pramana

Reporter : Hilmi Setiawan


Credit: Source link