Penyaluran bantuan untuk korban banjir Kampung Ranca Nangka, Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya, Bogor dari Forum Wartawan Pendidikan
Jakarta, Jurnas.com – Setidaknya 156 siswa di Kampung Ranca Nangka, Desa Cileuksa, Kabupaten Bogor yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor pada 1 Januari 2020 lalu belum bisa bersekolah.
Kini, mereka bersama orang tuanya harus mengungsi di halaman SD Negeri 3 Cipugur, karena sebagian rumah sudah rata dengan tanah akibat terkena longsor tebing Gunung Halimun Salak.
Hamsah (34) menyebut anaknya yang saat ini di kelas 2 SD tak bisa bersekolah. Selain karena tidak memiliki seragam dan perlengkapan sekolah, di pengungsian juga tidak menyediakan sekolah darurat.
“Belum sekolah. Kalau di Kampung Ranca Nangka-nya sekolah masih rawan, takut longsor susulan. Sedangkan di sini belum ada sekolah darurat,” ujar Hamsah kepada Jurnas.com pada Minggu (19/1), di sela-sela penyerahan bantuan perlengkapan sekolah dari Forum Wartawan Pendidikan dan Kebudayaan (Fortadik) di Cipugur, Bogor.
Sementara koordinator korban banjir dan tanah longsor Kampung Ranca Nangka, Haji Ope menerangkan, hingga hari ke-17 para pengungsi umumnya masih membutuhkan beras, penerangan, dan air bersih.
Adapun 98 siswa sekolah dasar (SD) dan 58 siswa sekolah menengah atas (SMA) yang ada di kampungnya membutuhkan peralatan sekolah, antara lain tas, buku, pensil, dan pulpen.
“Mereka mau ikut di sini sekolahnya, karena sekolahnya (di tempat asal) tidak bisa dipakai,” terang Haji Ope.
Diketahui, Fortadik menyalurkan sejumlah bantuan kepada para pengungsi banjir dan longsor Kecamatan Sukajaya, Bogor. Bantuan yang diberikan yakni sarung, tas, alat tulis, buku, dan seragam sekolah.
TAGS : Banjir Longsor Desa Cileuksa Kampung Ranca Nangka
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/65950/Siswa-Korban-Banjir-Belum-Bisa-Bersekolah/