Mekah kosong setelah dilakukan sterilisasi oleh kerajaan Arab Saudi (Foto: AFP)
Riyadh, Jurnas.com – Situs budaya Arab Saudi, Al-Ula termasuk di dalamnya Al-Hijr akan kembali dibuka pada Oktober mendatang, setelah dilakukan penutupan karena virus corona baru (Covid-19).
Dikutip dari Al-Arabiya pada Selasa (2/6), Al Ula diketahui berisi banyak harta benda arkeologis termasuk Al Hijr, situs pertama Kerajaan Saudi yang terdaftar oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia.
Al Hijr merupakan sisa-sisa kota berusia 2.000 tahun yang didirikan oleh orang-orang Timur Tengah kuno di masa pra-Islam. Pada abad pertama SM komunitas Nabatean menjadikan Al Hijr sebagai kota terbesar kedua, hanya di belakang ibu kota mereka Petra di Yordania modern.
Al Hijr telah menarik pengunjung dari seluruh dunia, termasuk pejabat asing seperti Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian.
Situs itu, juga dikenal sebagai Madain Saleh, memiliki lokasi yang strategis di jalur perdagangan kuno di tempat yang sekarang menjadi wilayah barat laut Al Ula di Arab Saudi. Itu memainkan peran kunci dalam perdagangan kemenyan dan mur.
Orang-orang Nabatea membangun rumah, kuil, dan makam, 131 di antaranya masih ada, terbuat dari gundukan batu pasir besar. Ada juga sistem penampung air kuno dengan sumur dan sumur.
Tempat itu disebutkan dalam Alkitab dan Al-Quran, yang mengatakan di tempat itulah Nabi Saleh pra-Islam meminta umatnya untuk menyembah Tuhan, meskipun mereka menolak pesannya.
Sisa-sisa peradaban Nabatean awal akan terbuka untuk pengunjung di musim gugur bersama dengan tempat-tempat bersejarah lainnya di Al Ula, sebuah wilayah luas yang mencakup 22.561 kilometer dan berada di jalur untuk menjadi museum hidup terbesar di dunia pada tahun 2035.
TAGS : Situs Nabi Saleh Arab Saudi
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/73189/Situs-Nabi-Saleh-di-Saudi-Kembali-Dibuka/