JAKARTA, BALIPOST.com – Secara resmi Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, dan Kementerian PUPR menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang memuat pengaturan pembatasan operasional angkutan barang selama libur Lebaran 1445 Hijriah/2024.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno dalam keterangan di Jakarta, Rabu, mengatakan SKB tersebut tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran Tahun 2024/1445 Hijriah.
“Pada SKB tersebut memuat pengaturan pembatasan operasional angkutan barang di libur lebaran mendatang,” kata Hendro dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (13/3).
SKB Nomor: KP-DRJD 1305 Tahun 2024, SKB/67/11/2024, 40/KPTS/Db/2024 ditandatangani oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno, Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Irjen Pol. Aan Suhanan, dan Direktur Jenderal Bina Marga PUPR Hedy Rahadian.
“Melalui SKB ini perjalanan pada masa libur lebaran nanti akan ada pengaturan juga pembatasan demi keselamatan, kenyamanan, serta ketertiban bersama. Sebagaimana yang sudah kita ketahui akan ada sekitar 193 juta orang yang akan bergerak,” ucap Hendro.
Hendro menjelaskan pembatasan kendaraan angkutan barang dilakukan pada mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih. Kemudian mobil barang dengan kereta tempelan, kereta gandengan, serta mobil barang yang mengangkut hasil galian, hasil tambang dan bahan bangunan.
“Kendaraan angkutan barang yang dikecualikan dari pembatasan atau tetap bisa beroperasi yaitu yang mengangkut BBM/BBG, antaran uang, logistik pemilu, hewan dan pakan ternak, pupuk, penanganan bencana alam, serta barang pokok,” jelas Hendro.
Namun kendaraan tersebut harus dilengkapi dengan surat muatan dengan beberapa ketentuan, yakni diterbitkan oleh pemilik barang yang diangkut, surat muatan yang berisi keterangan jenis barang, tujuan, dan nama serta alamat pemilik barang. Terakhir, ditempelkan pada kaca depan sebelah kiri angkutan barang.
Menurutnya perlu dilakukan pembatasan angkutan barang agar meningkatkan kelancaran lalu lintas karena jumlah volume kendaraan diprediksi akan bertambah, baik di jalan tol maupun non tol.
“Hal seperti ini bukanlah hal yang baru karena hampir setiap tahun kami mengeluarkan SKB, diharapkan semua pihak dapat mencermati dan melaksanakan aturan pembatasan ini sebaik-baiknya demi meningkatkan waktu tempuh perjalanan para pemudik dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas,” ujar Hendro.
Ia menerangkan waktu pelaksanaan pembatasan operasional angkutan barang di ruas tol. Pembatasan kendaraan angkutan barang diberlakukan mulai Jumat, 5 April 2024, pukul 09.00 waktu setempat sampai dengan Selasa, 16 April 2024, pukul 08.00 waktu setempat.
Ruas jalan tol yang dibatasi ialah Lampung dan Sumatera Selatan: Bakauheni-Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang- Merak.
DKI Jakarta, diantaranya jalan Prof. DR. Ir. Sedyatmo, Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan jalan dalam Kota Jakarta.
Lalin jalan DKI Jakarta dan Jawa Barat diantaranya, Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong – Cigombong – Cibadak, Bekasi – Cawang – Kampung Melayu, dan Jakarta – Cikampek.
Arus lalin Jawa Barat, Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi, Cileungi – Cimalaka – Dawuan, Cikampek – Palimanan – Kanci, dan Jakarta – Cikampek II Selatan (Fungsional).
Untuk arus lalin Jawa Barat – Jawa Tengah, yaitu; Kanci – Pejagan,
Aurs lalin di Jawa Tengah, mulai dari Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang; Krapyak – Jatingaleh, (Semarang); Jatingaleh – Srondol, (Semarang); Jatingaleh – Muktiharjo, (Semarang); Semarang – Solo – Ngawi; Semarang – Demak; dan Jogja – Solo (Fungsional).
Untuk arus lalin Jawa Timur, diantaranya; Ngawi-Kertosono – Mojokerto – Surabaya – Gempol – Pasuruan – Probolinggo; Surabaya – Gresik; dan Pandaan – Malang.
Sedangkan untuk ruas jalan non tol yang berlaku pembatasan, diantaranya: Sumatera Utara, meliputi jalan Medan – Berastagi; dan jalan Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea.
Ruas jalan Jambi dan Sumatera Barat, jalan Jambi – Sarolangun – Padang; Jambi – Tebo – Padang; Jambi – Sengeti – Padang; dan Padang – Bukit Tinggi.
Kemudian, Ruas jalan Jambi – Sumatera Selatan – Lampung: Jambi – Palembang – Lampung.
Untuk ruas jalan di DKI Jakarta – Banten meliputi ruas jalan Jakarta – Tangerang – Serang – Cilegon – Merak.
Rusa jalan di Banten, meliputi : ruas jalan Merak – Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon – Anyer – Labuhan; ruas jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto; dan ruas jalan Serang – Pandeglang – Labuhan.
Ruas jalan di DKI Jakarta – Jawa Barat, diantaranya jalan Jakarta – Bekasi -Cikampek – Pamanukan – Cirebon.
Ruas jalan di Jawa Barat, meliputi ruas jalan Bandung – Nagreg – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar; ruas jalan Bandung – Sumedang – Majalengka; dan ruas jalan Bogor – Ciawi – Sukabumi – Cianjur.
Untuk ruas jalan di Jawa Barat – Jawa Tengah, meliputi ruas jalan Cirebon – Brebes.
Ruas jalan di Jawa Tengah, meliputi ruas jalan Solo – Klaten – Yogyakarta; ruas jalan Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Kendal – Semarang – Demak; ruas jalan Bawen – Magelang – Yogyakarta; dan ruas jalan Tegal – Purwokerto.
Untuk ruas jalan di Jawa Tengah – Jawa Timur meliputi Solo – Ngawi.
Untuk ruas jalan di Yogyakarta, meliputi ruas jalan Yogyakarta – Wates; ruas jalan Yogyakarta – Sleman – Magelang; ruas jalan Yogyakarta – Wonosari; dan ruas jalan Jalur Jalan Lintas Selatan (jalan Daendeles).
Ruas jalan di Jawa Timur, meliputi ruas jalan Pandaan – Malang, ruas jalan Probolinggo – Lumajang; ruas jalan Madiun – Caruban – Jombang; dan ruas jalan Banyuwangi – Jember. Sementara untuk Bali, hanya meliputi ruas jalan Denpasar – Gilimanuk. (Kmb/Balipost)
Credit: Source link