ANTARA berkesempatan mengendarai skuter listrik Niu N GT, varian tertinggi dari kendaraan listrik Niu yang diniagakan di Indonesia.
Motor listrik asal China itu memiliki bentuk tubuh yang sudah akrab dengan pasar Indonesia, yakni mengotak yang lumrah pada motor metik pada umumnya. NIU N GT memiliki dimensi 1.890 x 740 x 1.223 mm (PxLxT).
Selain itu, motor itu dibekali dengan lampu bulat yang sudah menggunakan LED. Tidak hanya pada bagian depan, LED juga disematkan di bagian turning light, tail laight dan juga braking light sehingga penampilan dari motor ini cukup menarik.
Baca juga: Skuter listrik Honda Benly dijual April 2020
Baca juga: Honda pasarkan skuter listrik BENLY April
Setelah puas membawa kendaraan ini mengelilingi kota Jakarta, pengguna dibuat kagum dengan tenaga dan juga kelincahan dari scooter electric yang menggunakan baterai 26Ah menyusuri berbagai jalan yang ada di Jakarta.
Jarak yang dihasilkan dari baterai ini terbilang cukup pas jika memang hanya digunakan untuk berkendara dalam kota. Jarak tempuh dari scooter electric NIU N GT ini mencapai hingga 120 km dari baterai yang terisi penuh.
Motor ini melaju dengan hening, minim getaran, dan desainnya cukup menyita perhatian warga di jalanan.
Scooter electric itu hadir dengan fitur Anti theft GPS tracker, Self canceling signal, Regenerative braking, Self diagnostic of bike status through app dan yang paling berguna itu datang dari Cruise Control untuk menjaga laju kendaraan pada kecepatan tertentu..
NIU N GT hadir dengan tiga mode berkendara, pertama pengendara dapat memilih E Save yang hanya dapat berjalan sekitar 20 km/h, lalu mode Dynamic yang dapat berjalan hinga 40 km/h, dan yang terakhir adalah mode Sport untuk kecepatan hingga 80 km/h.
Dengan hadirnya tiga mode itu cukup pas untuk dikendarai di jalur ibu kota yang terbilang cukup padat. Penggunaan mode Dynamic pun terasa cukup untuk memenuhi kebutuhan berkendara santai dan aman.
Kendati demikian, banyak yang harus perlu disiapkan oleh calon konsumen yang ingin menggunakan kendaraan ini sebagai kendaraan harian. Pasalnya kendaraan yang tidak menghasilkan suara itu membutuhkan skill kelincahan dan juga harus menghilangkan kebiasaan mengendarai kendaraan secara tidak beraturan.
Misalnya, jika ingin mendahului kendaraan sebaiknya pengendara memberikan signal dan memberi jarak yang lumayan jauh agar pengguna kendaraan lain tidak kaget ketika disalip karena suara yang dihasilkan dari kendaraan ini benar-benar senyap.
Pengisian baterai dari 0 hingga 100 persen itu membutuhkan waktu 3,5 jam. Pada varian ini, motor bertenaga listrik ini dibekali dengan dua buah baterai yang dipasangkan di bagian dek depan dan juga bagasi.
Baterai akan dipakai secara berbarengan. Meski begitu, pengendara juga tetap dapat menggunakan satu buah baterai, namun dengan konsekuensi tidak dapat menggunakan mode Sport.
Scooter Niu dilengkapi aplikasi yang dapat mengetahui kondisi scooter, kebiasaan pengguna, dan melacak keberadaan kendaraan jika sewaktu-waktu motor itu hilang.
Seperti biasa, tidak semua produk tercipta secara sempurna. Scooter itu memiliki desain jok yang jika pengendara duduk akan merasa merosot ke depan, serta jika pengendara menggunakan scooter listrik ini pada pagi dan siang hari pantulan cahaya matahari akan mengganggu penglihatan LCD pada scooter tersebut.
Di Indonesia, Niu N GT dibanderol mulai dari Rp53.8 juta untuk varian baterai 26Ah (baterai dari Niu) dan Rp73.8 juta untuk varian baterai 35Ah (baterai dari Panasonic)
Baca juga: NIU luncurkan sepeda motor listrik perkotaan masa depan – terhubung dengan 5G, otonom dan swa-imbang
Baca juga: Mercedes-Benz buat skuter listrik, jangkau 25 km untuk kaum urban
Baca juga: GrabWheels beroperasi lagi dengan peningkatan keamanan
Pewarta: KR-CHA
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
Credit: Source link