Ilustrasi PKI
Jakarta – Wakil Ketua MPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menanggapi soal seruan nonton bareng (nobar) film Gerakan 30 September (G30S) PKI, jelang Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2018.
Ditemui di sela-sela `Jalan Santai Sarungan` di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, pada Minggu (30/9), Muhaimin alias Cak Imin menilai, film yang diproduksi pada era Orde Baru tersebut cocok untuk dijadikan referensi.
“Cocok saja untuk menambah referensi perfilman nasional, historikal, dan referensi bagi sejarah kehidupan bangsa kita hari ini dan masa yang akan datang,” ujar Cak Imin kepada awak media.
“Jadikan film G30S PKI sebagai film yang memperkaya khazanah perfilman nasional,” imbuhnya.
Seperti diketahui, jelang Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2018, imbauan nobar film G30S PKI meluas. Salah satunya datang dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani.
Menurut Muzani, film G30S PKI merupakan media untuk mengingatkan masyarakat terhadap pengkhianatan PKI, yang pernah terjadi pada 1948 silam.
“Untuk mengingatkan peristiwa itu kepada rakyat, bahwa telah terjadi pengkhianatan kepada Pancasilam, seperti halnya kita mau Lebaran,” kata Muzani di komplek Parlemen Senayan beberapa waktu lalu.
TAGS : Cak Imin G30S PKI Kesaktian Pancasila PKB
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/41519/Soal-Nobar-G30S-PKI-Cak-Imin-Cocok-untuk-Referensi/