Solidaritas Sosial, Kekuatan Bangsa untuk Bertahan

by

in
Ganjar Pranowo. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com- Berbagai skema program bantuan sosial untuk warga yang terdampak mendapat apresiasi. Sebab, proogram perlindungan sosial ini sangat membantu meringankan beban warga yang terpukul akibat krisis ekonomi.

Salah satu yang mengapresiasi adalah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA). Diharap, berbagai inisiatif dari masyarakat untuk saling membantu sesama yang sedang kesulitan itu terus didorong.

Ketua Umum Pengurus Pusat KAGAMA, Ganjar Pranowo, menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya sekaligus membuka acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KAGAMA pada Sabtu (12/12). Rakernas KAGAMA dilaksanakan secara daring diikuti oleh lebih dari 400 orang Pengurus Kagama dari semua tingkatan, baik yang berdomisili di dalam negeri maupun luar negeri

Ganjar, dalam rilis yang diterima, mengatakan KAGAMA, organisasi yang dipimpinnya, telah menginisiasi program cantelan yang memungkinkan semua orang, termasuk segmen masyarakat kecil bisa ikut membantu, terutama untuk menyediakan kebutuhan bahan-bahan pokok. Termasuk di sini, kata Ganjar, Program Kagama Lari untuk Berbagi.

Program lainnya seperti gerakan donasi yang digalang melalui program menyanyi dan menari. Tujuan dari kegiatan ini menggalang dana sebagai wujud kepedulian kepada sesama. Kmunitas-komunitas ini, kata dia aktif berkegiatan, dilakukan oleh kagama di seluruh dunia yang mana hampir tiap hari melakukan webinar.

“Ini membanggakan. Sampai ada alumni perguruan tinggi lain bilang ke saya itu kok Kagama aktif sekali. Saya jawab iya sebab mereka dihimpun bukan oleh sebuah ikatan tapi dihimpun dalam sebuah keluarga.”

Menurut Ganjar, solidaritas sosial adalah kekuatan bangsa Indonesia untuk bertahan. Modal sosial ini perlu dirawat dengan sebaik-baiknya. Karena tidak mungkin semuanya tergantung pada dana APBN/APBD.

“Maka sekaligus ini bisa sebagai evaluasi total untuk kita membawa arah kontribusi pada bangsa dan negara. Tidak hanya membawa momentum untuk berdikari sehingga anak-anak bangsa bisa menunjukkan bagaimana berkontribusi yang terbaik untuk bangsanya,” kata Ganjar.

Alumnus Fakultas Hukum UGM ini mengatakan modal sosial tersebut bisa digunakan untuk mendorong gerakan bangga pada produk sendiri. Wujud dari Gerakan ini dengan membela dan membeli produk dalam negeri seperti produk UMKM agar bisa terus hidup dan bangkit.

Dengan jumlah penduduk hampir 270 juta, Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar. Penduduk yang besar adalah kekuatan. Gerakan bangga membela produk Indonesia, kata dia, perlu terus digaungkan, khususnya produk dari UMKM. “Setiap hari minggu saya jualan di instagram dengan hashtag Lapak Ganjar. Ternyata luar biasa. Saya menemukan banyak kawan KAGAMA yang membantu desanya dengan ide yang brilian. Dengan cara ini kita punya kesempatan berdikari,” kata Ganjar.

“Kalau ada kawan kita punya produk yuk kita beli. Sehingga konsumsi meningkat dampaknya ekonomi jadi lebih baik,” pungkasnya. (kmb/balipost)

Credit: Source link