JawaPos.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah berhasil mewujudkan pembangunan lebih dari seribu embung di berbagai wilayah di Jateng. Keberadaan embung ini menjadi solusi paling tepat, menghadapi musim kemarau maupun penghujan.
Ya, Ganjar memang punya Gerakan Seribu Embung. Dilaksanakan sejak 2015, Gerakan Seribu Embung itu telah tercapai, bahkan melebihi target. Saat ini, sebanyak 1.135 embung telah dibangun di Jateng. Jumlah itu akan bertambah karena pembangunan embuh masih terus dilanjutkan.
“Embung ini menjadi solusi persoalan kebutuhan irigasi dan air baku,” ujar Ganjar.
Seperti diketahui, Jateng kerap dilanda bencana kekeringan saat musim kemarau dan banjir di musim hujan. Oleh karena itu, Ganjar menegaskan, keberadaan embung menjadi sangat vital.
S
aat musim hujan, embung berfungsi sebagai penampung air dan pengendali banjir. Kemudian, saat musim kemarau, air yang ditampung dalam embung dapat dimanfaatkan untuk menyediakan sumber air baku dan warga mengairi sawah. Apalagi mengingat Jateng menjadi salah satu lumbung pangan, sehingga harus bisa menjaga pertaniannya.
“Pembangunan embung tetap jalan terus sampai hari ini. Makanya kalau ada ruang-ruang sisa maka kita manfaatkan,” tutur Ganjar.
Untuk anggaran pembangunan embung, berasal dari berbagai sumber, seperti APBN maupun APBD Provinsi Jateng. Hingga kini, tercatat 653 unit embung dibangun melalui APBN. Rinciannya, sebanyak 141 unit embung dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan 512 unit embung oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah.
Kemudian, pembangunan yang didanai APBD Jawa Tengah dilakukan secara gotong royong oleh sejumlah OPD maupun pemkab/pemkot. Seperti di Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Jateng sebanyak 74 unit, Dinas Pertanian dan Perkebunan empat unit, dan pemkab/pemkot 11 unit.
Selain itu, Jateng juga mendapat dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat untuk membangun 390 embung, serta hibah CSR perusahaan sebanyak tiga unit.
Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Jateng Provinsi Jateng Eko Yunianto mengatakan, pihaknya telah membangun embung 74 unit di 19 kabupaten/kota.
Embung tersebut ditambah dengan 17 longstorage milik Pusdataru berkapasitas tampungan air mencapai 2,5 juta meter kubik. Dimanfaatkan untuk irigasi 2.015 hektare lahan pertanian dan sumber air baku untuk 27.912 kepala keluarga (KK).
“Selain embung, Jateng telah memiliki 41 bendungan eksisting. Saat ini juga tengah dibangun tiga bendungan baru. Yakni Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Bendungan Jlantah di Karanganyar, dan Bendungan Bener di Purworejo,” papar Eko.
Di samping itu, ada empat bendungan yang sertifikasi operasionalnya masih berprosea. Yaitu Bandungan Logung di Kabupaten Kudus, Bendungan Gondang di Karanganyar, Bendungan Pidekso di Wonogiri, dan Bendungan Randugunting di Blora.
“Bendungan ini bahkan juga dimanfaatkan untuk menyuplai kebutuhan industri serta jadi objek pariwisata,” tandas Eko. (bay/ria)
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : ARM
Credit: Source link