Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di BBPP Batu, Malang, Jawa Timur
Malang – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi Jawa Timur, sebagai provinsi dengan tingkat produksi sapi tertinggi di Indonesia, yakni sebanyak 1,4 juta per tahun, yang diternak melalui inseminasi buatan (IB).
Menurutnya, prestasi tersebut menjadi harapan baru bagi Indonesia untuk menekan keran impor sapi, melalui inovasi dengan memanfaatkan bibit unggul.
“Jatim ini bisa menghasil 1,4 juta ekor per tahun. Ini luar biasa. Kalau ada lima Jatim, selesai sudah persoalan sapi di Indonesia,” ujar Mentan saat melakukan kunjungan kerja di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Malang, Jawa Timur pada Selasa (17/7).
Mentan Amran mengatakan, sapi yang dikembangbiakkan melalui IB memiliki hasil yang bagus dan berat hingga tiga kali lipat, dibandingkan dengan sapi lokal.
Dia mencontohkan, di BBPP Batu terdapat sapi jenis limosin berusia 2,5 lima tahun dengan berat mencapai satu ton. Dengan usia yang sama, sapi lokal umumnya hanya mampu mencapai 300 kilogram.
“Ini namanya beternak dengan cerdas. Harus dikembangkan terus menerus. Hasilnya kita kembangkan dan bagikan IB gratis sampai tiga atau empat juta IB per tahun kepada seluruh peternak di Indonesia,” ujar Amran.
Dalam kunjungan tersebut, Amran juga memuji pengolahan susu BBPP Batu. Jika susu sapi per kilogram hanya dihargai Rp7.000-8.000, namun bila diproses harganya bisa mencapai Rp80.000.
“Kenaikannya 10 kali lipat. Jadi mari beternak dengan cerdas,” imbuhnya.
TAGS : Kementan Sapi Inseminasi Buatan Impor
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/37829/Solusi-Mentan-Atasi-Masalah-Impor-Sapi/