JawaPos.com – Istri dari almarhum Azyumardi Azra Ipah Farihah mengatakan sedikitnya ada tiga hal yang dapat dijadikan pelajaran dari perjalanan hidup suaminya semasa masih hidup.
Ipah menceritakan bahwa Azyumardi senantiasa bekerja keras dalam setiap pekerjaan yang dilakukannya. Entah itu adalah kerja dirinya sebagai profesi maupun kerjanya dalam menumbuhkembangkan keilmuan.
“Sejak saya kenal, awal menikah sampai akhir hayatnya, yang namanya kerja kerasnya itu tak pernah turun. Konstan terus, selalu kerja keras dalam kegiatan menulis dan lain sebagainya,” ujarnya kepada wartawan di Taman Makam Pahlawan, Jakarta Selatan, Selasa (20/9).
Selain itu, Ipah juga selalu mengingat bagaimana cara hidup yang dilakukan Azyumardi selalu sederhana hingga dirinya pun sulit mengikuti pola hidup suaminya tersebut.
“Karena saya menginginkan beliau nyaman, ya mungkin dengan ada hak hak yang lebih baik,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa selama dalam keadaan sakit, suaminya tak pernah merepotkan keluarga untuk mengurusnya. Azyumardi di matanya selalu menjadi sosok mandiri yang saat dapat melakukan sesuatu sendiri, ia tidak akan merepotkan yang lainnya.
“Beliau itu mandiri, tidak mau merepotkan keluarga, dari segala obat, segala macem, itu kesan kami. Tiga itu poinnya yang dominan gitu, kerja keras, sederhana, mandiri,” pungkasnya.
Pemakaman Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra di Taman Makam Pahlawan, Jakarta Selatan, telah selesai dilakukan dengan khidmat pada Selasa, (20/9) pukul 09.20 WIB.
Seremonial kegiatan dimulai pukul 08.55 WIB dengan prosesi militer yang inspektur upacaranya adalah Menko Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Sebagai Inspektur Upacara, Muhadjir sempat membacakan terlebih dahulu riwayat hidup dari Azyumardi Azra. Setelah itu, jenazah mulai dimasukkan ke liang lahat.
Pantauan JawaPos.com di lokasi, keheningan mencekam ketika jenazah orang yang pernah menyabet penghargaan dari Ratu Elizabeth II itu dimasukkan ke liang lahat. Hanya terdengar suara potret kamera yang menyertai keheningan tersebut.
Prosesi tabur bunga dilakukan oleh pihak keluarga almarhum dan Muhadjir. Setelah itu, seluruh pelayat yang hadir untuk berdiri dan memberikan penghormayan terakhir kepada almarhum Azyumardi Azra.
Prosesi pemakaman kemudian ditutup dengan pembacaan doa yang dilantunkan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Nasaruddin Umar.
Selain keluarga, upacara pemakaman Azyumardi Azra juga dihadiri sejumlah tokoh seperti Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta KH. Nasaruddin Umar, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Politikus Senior Golkar Jusuf Kalla, dan Ketua Umum Demokrat Ahmad Harimurti Yudhoyono.
Sebelumnya, sejumlah pejabat turut mensalati jenazah Azyumardi Azra di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta seperti Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia (Menkopolhukam) Mahfud MD, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Tazkia Royyan Hikmatiar
Credit: Source link