JawaPos.com – Sektor industri menghadapi tantangan berat selama 2020. Wabah korona yang sudah terasa pada awal 2020 membuat industri dan manufaktur harus berpikir keras. Puncaknya, ketika kasus pertama covid-19 ditemukan di Ibu Kota Jakarta dan pemerintah menetapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Sekjen Asosiasi Roll Forming Indonesia (ARFI) Nicolas Kesuma menuturkan, sektor konstruksi, khususnya industri baja ringan sangat terpukul. Alasannya, pada 2019 industri baja ringan dihadapkan dengan gempuran impor baja ringan dari Tiongkok secara masif.
Pada awal 2020 sejatinya industri baja ringan nasional bisa mendapatkan peluang. Sebab, Tiongkok sebagai produsen baja ringan terbesar dunia sedang terpukul ketika ditemukannya virus korona. Seluruh industrinya dihentikan. Sayangnya, industri dalam negeri tidak mampu memanfaatkan peluang itu.
“Suplai dan demand dalam negeri saat pandemi terganggu akibat pemberlakuan PSBB. Proyek-proyek infrastruktur sebagian besar terhenti. Pabrik banyak berhenti beroperasi. Dampaknya, perekonomian terpuruk,” tutur Nicolas kepada wartawan pada Rabu (9/12).
Kondisi tersebut, imbuh Nicolas, lebih berat dibanding krisis moneter pada 1998 silam. “Tantangan di tahun 2020 ini sangat berat. Pengusaha mengaku tahun 2020 ini dengan efek pandemi lebih parah dari 1998 (krisis ekonomi-red),” terang Nicolas.
Baca juga: Sri Mulyani: Tak Bisa Hanya Andalkan APBN, Dunia Usaha Harus Bangkit
Bentuk beratnya tantangan yang dihadapi sektor industri pada 2020 yakni ketika pemerintah sudah menggelontorkan stimulus ekonomi, pelaku usaha belum juga bisa bangkit. Tak ayal, pemerintah pun membentuk Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN). Pelaku usaha melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan utilitas produksi.
Ternyata, kata Nicolas, bangkitnya ekonomi juga dipengaruhi faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi (PEST). Faktor itu dianggap sangat krusial bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Insiden-insiden yang dinilai berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di Ibu Kota, bisa berdampak pada proses pemulihan ekonomi pada 2021. Semua itu harus dihindari.
“Stabilitas politik sangat krusial dalam pertumbuhan ekonomi. Di samping kita tetap optimistis dalam bidang usaha, stabilitas negara pun wajib didukung penuh khususnya kepada aparat TNI/Polri yang menjaga stabilitas NKRI dari ancaman pihak mana pun,” terangnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Credit: Source link