CarsCoops pada Kamis mengabarkan bahwa Midnight adalah sebuah pesawat lepas landas dan mendarat vertikal (eVTOL) listrik, yang telah dirancang untuk membawa empat penumpang dan seorang pilot di dalamnya.
Midnight diperkirakan akan hanya memiliki daya jangkau sejauh 161 km. Meski begitu, perusahaan telah mencatat pesawat tersebut telah dioptimalkan untuk perjalanan jarak pendek back-to-back sekitar 20 mil (32 km), dengan waktu pengisian sekitar 10 menit.
Berdasarkan ketentuan perjanjian terbaru, Stellantis akan berkontribusi dalam hal teknologi dan keahlian manufaktur canggih, personel berpengalaman, dan modal untuk kemitraan.
Pembuat mobil itu juga akan bekerja dengan Archer di sebuah fasilitas manufaktur mereka yang berlokasi Covington, Georgia dimana Midnight dijadwalkan untuk mulai diproduksi pada tahun 2024.
Lebih penting lagi, pengumuman tersebut mengungkapkan bahwa tujuan Stellantis adalah untuk “memproduksi massal pesawat eVTOL Archer sebagai produsen kontrak eksklusifnya.” Akibatnya, Stellantis menjadi produsen pesawat terbang.
“Memperdalam kemitraan kami dengan Archer sebagai investor strategis dengan rencana untuk meningkatkan kepemilikan saham kami menunjukkan bagaimana Stellantis mendorong batasan untuk memberikan kebebasan mobilitas yang berkelanjutan, dari jalan ke langit,” tutup CEO Stellantis, Carlos Tavares.
Baca juga: CES 2023 diprediksi masih menyoroti teknologi EV
Baca juga: Stellantis dalam pembicaraan untuk beli saham di Symbio
Baca juga: Stellantis mau jualan EV murah di Asia, siapkan pabrik di India
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link