Strategi Bangli Perkuat Ekonomi, Genjot Pertanian Hulu ke Hilir

Sang Nyoman Sedana Arta (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Sudah setahun lebih pandemi COVID-19 melanda. Selama itu pula, Pemerintah Kabupaten Bangli melakukan langkah-langkah untuk menangani sebaran virus corona.

Upaya memperkuat ekonomi akibat dampak negatif di masa pandemi COVID-19 juga dilakukan. Pemkab Bangli di bawah kepemimpinan Bupati Sang Nyoman Sedana Arta dan Wakil Bupati I Wayan Diar telah merancang sejumlah strategi untuk membangkitkan perkonomian.

Diantaranya dengan menggenjot sektor pertanian dari hulu ke hilir sesuai potensi yang dimiliki Kabupaten Bangli. Sedana Arta menjelaskan penanganan COVID-19 di Kabupaten Bangli dilakukan dari dua sisi.

Dari sisi anggaran upaya yang telah dilakukan dengan melaksanakan refocusing anggaran. Langkah-langkahnya yakni penyesuaian DAU 8 persen untuk penanganan COVID-19, khususnya operasional Satgas COVID di kelurahan dan insentif tenaga kesehatan, penyesuaian DID sebesar 30 persen untuk insentif tenaga kesehatan, dukungan vaksinasi dan belanja kesehatan lainnya.

Selain itu penyesuaian dana desa untuk penanganan COVID-19 di desa serta penyesuaian alokasi DTU sebesar 25 persen untuk pemulihan ekonomi daerah. Dari sisi pelayanan kesehatan, telah dilakukan beberapa langkah.

Diantaranya, menggencarkan tracing pada setiap kasus kontak erat dengan merekrut tenaga tracing yang ada di tiap Puskesmas serta berkolaborasi bersama dengan tenaga tracing dari Babinsa yang ada di tiap-tiap desa termasuk relawan yang dimiliki oleh Satgas Desa. Menggencarkan testing (Aggresive test) dengan menggunakan PCR dan rapid test antigen dengan sistem jemput bola ke masing-masing kasus kontak erat.

“Setiap fasilitas pelayanan kesehatan di Bangli telah tersedia rapid antigen dan tenaga kesehatannya telah terlatih dalam melakukan pengambilan swab PCR dan pengambilan rapid antigen,” kata Sedana Arta.

Selain itu peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan hingga tingkat keluarga. “Upaya ini, sebagai bentuk komitmen agar tingkat kesembuhan di tingkat keluarga dapat meningkat. RS tidak penuh dalam memberikan penanganan dan perawatan terhadap pasien COVID-19,” ujarnya.

Langkah lainnya dengan melaksanakan vaksinasi COVID sesuai tahapan sasaran yang ditentukan, melibatkan seluruh fasilitas kesehatan yang ada. Pelaksanaan isolasi mandiri pada kasus terkonfirmasi positif dan kontak erat terus dipantau dan didukung dengan pemberian sembako selama masa isolasi mandiri.

Pembatasan ketat dengan PPKM Mikro dan menggencarkan operasi yustisi dalam upaya menegakkan disiplin pelaksanaan prokes. Serta publik health education and promotion dengan melakukan kampanye promosi kesehatan yang melibatkan PKK, tokoh masyarakat dan tokoh agama, satgas desa, guru, dan relawan. “Harapannya mereka bisa menjadi role model dalam hal perubahan perilaku pada masa adaptasi kebiasaan baru,” kata Sedana Arta.

Ada pula strategi khusus yang dilakukan yakni dengan mengoptimalkan layanan PSC 119 Bangli yang berperan penting dalam memberikan pelayanan dan pendekatan akses pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di Era Pandemi COVID-19 selama 24 Jam. Pelayanan yang saat ini dikembangkan tidak hanya dalam hal kegawatdaruratan, tetapi dengan adanya kasus COVID-19 layanan PSC yang dikembangkan juga meliputi layanan non kegawatdaruratan.

Dalam arti satu layanan berjuta manfaat. “Strategi khusus lainnya dengan melibatkan peran lintas sektor swasta seperti keterlibatan semua nakes sekolah swasta telah menjadi relawan dalam upaya penanggulangan covid 19 di Kabupaten Bangli,” beber Bupati asal Desa Sulahan, Susut itu.

Perkuat Ekonomi

Pandemi COVID-19 berdampak pada melemahnya perekonomian di Kabupaten Bangli. Dalam upaya memperbaiki ekonomi di masa pandemi, pria yang juga Ketua DPC PDIP Bangli itu menyebutkan beberapa kebijakan yang bisa dilakukan.

Diantaranya dengan membuka lapangan kerja baru yang dapat menyerap tenaga kerja yang saat ini kehilangan pekerjaan. Meningkatkan daya beli masyarakat yang terdampak negatif dari pandemi melalui pemberian bantuan langsung tunai kepada masyarakat khususnya di luar yang telah diberikan oleh pemerintah pusat dan provinsi.

Meningkatkan penguatan modal usaha bagi para pelaku UMKM melalui pemberian bantuan stimulus usaha sejalan dengan kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah pusat seprerti Program Bantuan Bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM).

Langkah lainnya peningkatan keterampilan dan kompetensi masyarakat melalui pelatihan-pelatihan sehingga masyarakat bisa membuka lapangan usaha baru/beralih ke jenis usaha yang lain sesuai kompetensi yang dimiliki seperti pelatihan menjarit, montir, tata rias kecantikan, membuat kue roti, perhotelan,  pelatihan manajemen bagi UMKM, pelatihan bagi pengurus dan pengelola koperasi.

Seperti yang sudah berjalan selama ini. Selain itu, mengadakan pelatihan pemasaran yang berbasis digital (e-commerce) bagi pelaku UMKM serta meningkatkan kerja sama antar daerah dalam rangka peningkatan pemasaran produk unggulan daerah.

Disampaikannya, untuk menumbuhkan perekonomian Kabupaten Bangli yang saat ini -4,10 persen, beberapa upaya telah diprogramkan. Diantaranya meningkatkan sektor pertanian dari hulu hingga hilir.

Di sektor hulu yang dilakukan menekan biaya produksi memaksimalkan pemanfaatan pupuk bersubsidi, penggunaan pestisida dengan pertimbangan ekonomis dan ekologis, serta memanfaatkan teknologi tepat guna. Pemilihan komoditas yang strategis, mempunyai nilai ekonomis tinggi, serta spesifik lokasi. “Kami juga telah memberikan bantuan benih bermutu seperti padi, jagung serta hortikultura,” ujarnya.

Sedangkan di sektor hilir, dilakukan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil untuk meningkat kan nilai tambah dan daya saing serta fasilitasi pemasaran. “Kami juga menggerakkan anak muda melalui program petani milenial untuk kaderisasi dan modernisasi sekter pertanian,” kata Sedana Arta.

Selain pertanian, sektor pariwisata juga menjadi sektor andalan yang akan mendorong percepatan pertumbuhan Kabupaten Bangli. Upayanya melalui revitalisasi pengelolaan pariwisatan di masing-masing kecamatan melalui pariwisata berbasis adat. “Termasuk pengembangan pengelolaan pariwisata di kawasan Kintamani yang sudah dikenal secara nasional dan inernasional,” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)

Credit: Source link