Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (foto: Reuters)
Jakarta – Mantan Penasehat Keamanan Nasional Afghanistan, Rangin Dadfar Spanta menilai strategi baru AS menuju Afghanistan dan Asia Selatan telah gagal dan masih ada ketidakstabilan di negara tersebut.
“Kontrol pemerintah atas daerah-daerah penting di negara ini telah berakhir. Kita dapat mengatakan bahwa strategi AS dikalahkan, ”kata Spanta.
“Strategi Presiden AS (Donald Trump) tidak meninggalkan dampak positif pada situasi keamanan di negara itu, dan masih ada ketidakstabilan di Afghanistan,” tambahnya.
Spanta melanjutkan bahwa penting bagi pemerintah Afghanistan untuk memperluas wilayah yang dikuasai dan menerapkan aturan hukum di wilayah-wilayah ini, tetapi sekarang ada lebih banyak masalah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Menyinggung klaim sembilan pangkalan AS di Afghanistan, ia mengatakan: “Situasi pangkalan militer didasarkan pada perjanjian yang ditandatangani antara Washington dan Kabul. Basis ini diberikan untuk penggunaan AS. Jadi, baik Afghanistan dan AS harus mematuhi kewajiban mereka. ”
Dia mengatakan esensi dari masalah ini adalah bahwa Washington tidak menepati komitmennya ke Afghanistan.
“Untuk alasan ini, kita perlu meninjau perjanjian keamanan dengan Washington untuk implementasi yang lebih baik dari perjanjian dan pemenuhan janji-janji AS,” ujarnya.
Pada tahun 2014, Kabul menandatangani Perjanjian Keamanan Bilateral (BSA) dengan Washington yang bertujuan untuk menangani kehadirannya setelah akhir misi tempurnya pada tahun yang sama.
Baru-baru ini, Afghanistan telah mempertimbangkan peninjauan kembali BSA atas dugaan kegagalan AS untuk menghadang meningkatnya kekerasan dan serentetan serangan Taliban.
Spanta mengatakan pembicaraan damai antara Afghanistan dan Taliban tidak mungkin dilakukan.
“Baik pemerintah Kabul dan Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan mengaku [ini] beberapa hari sebelumnya,” katanya, menambahkan bahwa itu adalah kekuatan asing seperti Amerika Serikat, Rusia dan negara-negara Asia Tengah, yang membentuk dialog dengan Taliban.
“Orang-orang Afghanistan, meskipun pemilik tanah, tidak mengambil bagian dalam pembicaraan damai,” katanya. (AA)
TAGS : Afghanistan AS Trump
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/41858/Strategi-Baru-AS-di-Afghanistan-Gagal/