Vaksin virus corona Italia memiliki antibodi yang dihasilkan pada tikus yang bekerja pada sel manusia, menurut tes yang dilakukan di Rumah Sakit Spallanzani, penyakit menular Roma. (File foto: Reuters)
Seoul, Jurnas.com – Ahli epidemiologi Korea Selatan menemukan bahwa orang lebih mungkin tertular virus corona baru (COVID-19) dari anggota rumah tangga mereka sendiri daripada dari kontak di luar rumah.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) pada 16 Juli melihat secara terperinci 5.706 “pasien indeks” yang telah dites positif terkena COVID-19 dan lebih dari 59.000 orang yang melakukan kontak dengan mereka.
Temuan menunjukkan bahwa kurang dari 2% orang terjangkit COVID-19 dari kontak non-rumah tangga pasien, sementara hampir 12% orang tertular penyakit tersebut dari keluarga mereka sendiri.
Menurut kelompok umur, tingkat infeksi dalam rumah tangga lebih tinggi ketika kasus pertama yang dikonfirmasi adalah remaja atau orang berusia 60-an dan 70-an.
“Ini mungkin karena kelompok usia ini lebih cenderung melakukan kontak dekat dengan anggota keluarga karena kelompok ini lebih membutuhkan perlindungan atau dukungan,” kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) dan juga penulis penelitian ini, Jeong Eun-kyeong.
Asisten profesor Fakultas Kedokteran Universitas Hallym yang ikut memimpin penelitian ini, Dr. Choe Young-june mengatakan, anak-anak berusia sembilan tahun ke bawah paling tidak mungkin menjadi pasien indeks.
Meskipun, Choe mencatat bahwa ukuran sampel 29 adalah kecil dibandingkan dengan belajar 1.695 20 hingga 29 tahun.
Anak-anak dengan COVID-19 juga lebih cenderung tidak menunjukkan gejala dibandingkan orang dewasa, yang membuatnya lebih sulit untuk mengidentifikasi kasus indeks dalam kelompok itu.
Perbedaan dalam kelompok umur tidak memiliki signifikansi yang besar dalam kontrak COVID-19. Anak-anak bisa lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan virus, tetapi data kami tidak cukup untuk mengkonfirmasi hipotesis ini,” kata Choe.
Data untuk penelitian ini dikumpulkan antara 20 Januari dan 27 Maret, ketika COVID-19 baru menyebar secara eksponensial dan ketika infeksi harian di Korea Selatan mencapai puncaknya. (Reuters)
TAGS : Virus Corona Epidemiologi Korea Selatan Penyakit Menular
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin