“Kami telah memutuskan untuk produksi di Amerika Serikat,” kata Presiden Atsushi Osaki dalam konferensi pers di Tokyo. “Mengingat kecepatan pergeseran ke kendaraan listrik di AS, kami pikir sudah saatnya,” sambung dia.
Osaki, yang mulai menjabat sebagai presiden perusahaan ini pada bulan Juni, mengatakan bahwa lokasi produksi masih belum diputuskan, meskipun produksi bersama dengan mitra seperti Toyota Motor Corp. masih dipertimbangkan.
Baca juga: Panasonic dapat mulai pasok baterai kendaraan listrik ke Subaru
Subaru bertujuan untuk menjual 400.000 kendaraan listrik di pasar AS pada tahun 2028, ujar Osaki. Perusahaan ini memiliki pabrik di Indiana.
Presiden baru ini juga mengungkapkan sejumlah target baru untuk tahun 2030, termasuk rencana menjual 600.000 kendaraan listrik di seluruh dunia, yang menyumbang 50 persen dari target penjualan keseluruhan pada tahun yang sama, dan investasi sekitar 1,5 triliun yen (sekitar Rp159 triliun) dalam elektrifikasi kendaraan.
Baca juga: Subaru x The North Face hadirkan koleksi kapsul untuk kegiatan outdoor
Sebelumnya, perusahaan ini memproyeksikan bahwa kendaraan listrik dan mobil hibrida akan menyumbang 40 persen dari penjualan global mereka pada 2030.
Saat ini, Subaru hanya menjual satu model listrik, yaitu Solterra, yang dikembangkan bersama Toyota. Mereka akan meluncurkan tujuh model kendaraan listrik lainnya pada akhir tahun 2028, kata Osaki. Demikian disiarkan Kyodo, Rabu (2/8).
Baca juga: Subaru Indonesia tambah jaringan diler resmi di beberapa kota besar
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link