JawaPos.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan dari total subsidi BBM jenis Pertalite Rp 93,5 triliun, 80 persen dinikmati rumah tangga yang relatif mampu bahkan sangat kaya. Sedangkan masyarakat miskin hanya 20 persennya.
Sementara itu, 89 persen konsumsi solar dinikmati dunia usaha dan 11 persen rumah tangga. Dari 11 persen rumah tangga itu, 95 persen adalah rumah tangga kaya yang menikmati subsidi mencapai Rp 149 triliun.
Pengamat dari Energy Watch, Mamit Setiawan mengatakan subsidi BBM yang dikucurkan pemerintah menjadi mubadzir karena banyak dimanfaatkan masyarakat mampu.
Menurutnya, subsidi BBM saat ini kontra prduktif karena memperlebar jurang kesenjangan sosial antara masyarakat mampu dan tidak mampu.
“Subsidi BBM menjadi mubazir karena tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya, subsidi bbm penggunaannya banyak dimanfaatkan masyarakat mampu,” ujar Mamit Setiawan dalam sebuah dialog.
Oleh sebab itu, Mamit mendorong terwujudnya reformasi subsidi BBM. Artinya mekanisme pemanfaatan subsidi BBM harus tepat sasaran dan betul-betul dinikmati mereka yang membutuhkan.
“Data masyarakat kecil sudah ada, tinggal di-upgrade data sehingga masyarakat yang butuh akan mendapatkan subsidi, sekarang kan banyak yang menikmati subsidi bbm ada mobil-mobil mewah” jelas Mamit Setiawan.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link