DENPASAR, BALIPOST.com – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menunjukkan dunia usaha di Bali mengalami perbaikan jika dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun, angkanya masih lebih rendah dari kondisi normal. Demikian diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bali Trisno Nugroho, Rabu (14/7).
Ia mengatakan, hasil Saldo Bersih Tertimbang (SBT) SKDU pada triwulan II 2021 sebesar 5,11% membaik dari triwulan I 2021 yang sebesar -38,03%. Perbaikan kondisi dunia usaha bersumber dari beberapa sektor utama seperti akomodasi dan makan minum, perdagangan besar dan eceran serta konstruksi.
Membaiknya kondisi dunia usaha tersebut juga diikuti dengan meningkatnya kondisi investasi. Kondisi investasi di Provinsi Bali pada triwulan I 2021 sebesar -8,90% meningkat menjadi 3,73% pada triwulan II 2021.
Perkembangan sektor akomodasi dan makan minum menunjukkan SBT sebesar 3,82% pada triwulan II 2021, membaik dibandingkan triwulan I 2021 sebesar -13,73%. Perbaikan kinerja akmamin ini terutama didorong meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) pada pertengahan Mei 2021.
Hal ini juga diikuti dengan adanya masa liburan sekolah pada Juni 2021. Peningkatan tersebut bersumber dari kedatangan wisnus melaui jalur udara maupun kedatangan mereka lewat pelabuhan Gilimanuk. Di samping itu, program Work from Bali (WFB) juga meningkatkan kunjungan wisnus pada triwulan II 2021.
Membaiknya kinerja akmamin tersebut juga diikuti dengan perbaikan kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan eceran. SBT lapangan usaha perdagangan besar dan eceran meningkat dari -2,93% di triwulan I 2021 menjadi 0,47% di triwulan II 2021.
Selanjutnya, berdasarkan survey penjualan eceran yang dilakukan oleh KPw BI Provinsi Bali, pada triwulan II 2021 terjadi peningkatan penjualan untuk barang yang termasuk kategori makanan, minuman dan tembakau, bahan bakar kendaraan bermotor, serta barang lainnya. (Citta Maya/balipost)
Credit: Source link