Kompetisi mekanik antar-SMK ini menyasar insan muda khususnya siswa SMK yang menempuh studi di bidang Teknik Kendaraan Ringan (TKR) untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang siap bersaing di lapangan pekerjaan.
“Suzuki berkomitmen untuk mendukung pendidikan di Indonesia melalui berbagai upaya seperti pelatihan dan sumbangan mobil, hingga mesin untuk kebutuhan pembelajaran. Dukungan tersebut kami realisasikan dengan berbagai upaya salah satunya memperkenalkan dunia industri khususnya otomotif agar semakin banyak insan muda yang kompeten dan siap bersaing di lanskap industri,” kata Asst. to Service Dept. Head PT SIS Hariadi dalam keterangan tertulis, Jumat.
Baca juga: Jawab kebutuhan pelanggan, Suzuki boyong hybrid di GIIAS Semarang 2023
Hariadi menjelaskan bahwa selama 3 tahun terakhir pihaknya telah rutin mengadakan kompetisi mekanik antar-SMK dengan total partisipan sebanyak 188 SMK yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada tahun 2023 ini tercatat 136 SMK dari beberapa wilayah seperti Bandung, Semarang, Bangka Belitung, Lampung, Bali, Jakarta, Bekasi, Sulawesi yang ikut ambil bagian.
Pada 3 tahun terakhir, jaringan diler Suzuki di seluruh Indonesia secara rutin menggelar kompetisi tersebut guna menguji kemampuan teori dan praktik tune up mesin, pengecekan rem, dan lainnya. Sebagai kriterianya, SMK yang bisa mengikuti kontes merupakan sekolah yang memiliki jurusan TKR atau SMK yang bekerja sama dengan jaringan diler resmi Suzuki.
Kesuksesan rutinitas penyelenggaraan kontes seperti yang telah dilaksanakan di Semarang dan Bangka Belitung menjadi inspirasi untuk menyelenggarakan hal serupa di beberapa kota lainnya pada tahun 2023 ini seperti Bali, Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Di beberapa daerah, program ini dinamakan “Lomba Kompetisi Siswa” (LKS) yang berkolaborasi dengan pemerintah setempat sebagai bagian dari aksi pengembangan pendidikan daerah.
“Sebagai bagian dari komitmennya, PT SIS turut mendukung melalui beberapa hal yaitu memberikan pembinaan dan pelatihan berkala kepada para kontestan dan guru SMK, turut serta dalam proses penilaian para kontestan, hingga menyiapkan hadiah berupa unit mobil dan mesin Suzuki. Untuk kriteria penilaian, Suzuki menerapkan prinsip 5S yaitu Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), dan Shitsuke (Rajin). Selain itu penilaian juga ditentukan oleh keterampilan peserta dalam menjalankan prinsip safety, serta kemampuan teori dan praktik untuk melakukan servis berkala,” tambah Hariadi.
Selain mengadakan kompetisi mekanik antar-SMK, Suzuki juga melakukan donasi unit mobil, mesin, dan alat produksi yang masih memiliki nilai guna tinggi untuk pembelajaran.
Tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan dan donasi, Suzuki Indonesia juga membuka akses bagi sekolah dan universitas yang ingin berkunjung ke pabrik Suzuki dan belajar alur produksi kendaraan Suzuki. Pada tahun 2023, terhitung sebanyak lebih dari 3.500 siswa dari 52 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia telah berkunjung dan menyaksikan langsung standar operasional dan produk yang dihasilkan dari pabrik Suzuki di Cikarang.
“Kami berharap melalui program CSR Suzuki Peduli Pendidikan dan berbagai kegiatan yang telah dilakukan, dapat menambah semangat siswa-siswi dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki. Perkembangan teknologi khususnya pada industri otomotif juga semakin cepat sehingga membutuhkan kemampuan adaptabilitas yang tinggi dari insan penerus bangsa. Oleh sebab itu kami juga memberikan pembinaan serta donasi mesin yang diharapkan dapat berguna untuk meningkatkan keterampilan generasi muda,” tutup Hariadi.
Baca juga: Suzuki bagikan 3 cara hadirkan carpool karaoke di perjalanan
Baca juga: Suzuki catat 25 persen peningkatan penjualan New Carry Oktober 2023
Baca juga: Penjualan Suzuki di GIIAS Semarang lampaui 46 persen dari target
Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link