Peluncuran roket i-Space (Foto: AP)
Beijing, Jurnas.com – Sebuah perusahaan pengembang roket yang berbasis di Beijing, China, berhasil menjadi perusahaan swasta pertama di negara itu, yang menyelesaikan peluncuran ke orbit, pada Kamis (25/7) sore.
Menurut kantor berita Xinhua, roket tersebut membawa dua satelit ke orbit dari pusat satelit yang berada di barat laut China.
Dikatakan, SQX-1 Y1 roket yang ditumpangi oleh dua satelit China, dikembangkan oleh sebuah perusahaan swasta i-Space.
Kendati tergolong sukses, China rupanya masih tertinggal dari perusahaan swasta Amerika Serikat (AS), dalam urusan peluncuran roket.
SpaceX yang dimiliki oleh Elon Musk sudah mampu menjelajah ruang angkasa tujuh tahun lalu, di mana peluncurannya kala itu dianggap sebagai pencetak sejarah.
Namun begitu, China yang baru memulai misi luar angkasanya pada 2003, dinilai telah berkembang pesat. Kini, negara Tirai Bambu itu berada di belakang Rusia dan AS sebagai negara yang menerbangkan manusia ke luar angkasa dengan menggunakan teknologinya sendiri.
Diketahui pula, perusahaan lain yang berbasis di Beijing, Landscape berusaha meluncurkan roket pembawa satelit pada Oktober lalu. Tapi, roket itu gagal pada tahap ketiga.
TAGS : i-Space Roket China Amerika Serikat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/56479/Swastanisasi-Peluncuran-Roket-China-Tertinggal-dari-AS/