Jembatan ambruk di Taiwan (Foto: AP)
Taipei, Jurnas.com – Pemerintah Taiwan menyelidiki kemungkinan masalah struktural, pasca ambruknya Jembatan Nanfangao, Taiwan, yang menewaskan enam orang termasuk tiga warga negara Indonesia (WNI).
Dalam laporan 2016, ditemukan masalah dengan sambungan ekspansi di jembatan Nanfangao, yang selesai pada 1998 silam dan runtuh Selasa (1/10) pagi. Sendi tersebut dirancang untuk menyerap perubahan suhu.
CNA mengutip laporan itu yang mengatakan bahwa pengendara motor dapat merasakan perbedaan tingkat di kedua sisi sendi, yang diperkirakan sebagai akibat dari warping atau masalah lain.
Sementara perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengelola jembatan, Taiwan International Ports Corporation, Ltd. (TIPC), sebelumnya mengatakan mereka membersihkan persendian, dan memperbaiki masalah lain seperti kabel baja dan pagar pembatas pada 2017 dan 2018.
Para ahli juga menemukan kondisi kabel baja jembatan, berada dalam tingkat korosi yang berbahaya.
Seperti diketahui, jembatan sepanjang 140 meter dan setinggi 18 meter ambruk di pantai timur Taiwan, pada Selasa lalu. Belum jelas penyebab runtuhnya jembatan tersebut, meski sebelumnya Taiwan disapu badai.
Akibat runtuhnya jembatan itu, enam orang dinyatakan tewas. Tiga korban merupakan WNI yang sedang bekerja di atas kapal ikan, yaitu Wartono (29), Ersona (32), Mohamad Domiri (28).
Sedangkan tiga lainnya warga negara Filipina, antara lain Serencio (44), George Impang (46), dan Romulo Escalicas (29). TIPC berjanji akan memberikan kompensasi sebesar US$160.857 kepada keluarga korban.
TAGS : WNI Meninggal Jembatan Ambruk Taiwan
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/60295/Taiwan-Selidiki-Insiden-Jembatan-Ambruk-yang-Tewaskan-WNI/