JawaPos.com – Seluruh stakeholders ekonomi Indonesia didorong bekerja keras sektor keuangan dan korporasi agar bisa menjalankan bisnis. Langkah itu diharapkan bisa menghindari terus terpuruknya perekonomian nasional.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ini saat menyampaikan keynote speech dalam acara Business, Finance, & Accounting Conference (BFA Conference) yang diselenggarakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 8 dan 10 Desember 2020. Acara ini merupakan rangkaian peringatan ulang tahun ke-63 IAI yang berdiri pada 23 Desember 1957.
Selain Menkeu, BFA Conference juga menghadirkan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Prof. Wimboh Santoso, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan Lana Soelistianingsih, serta pembicara dari OJK, Kadin, Apindo, praktisi bisnis, serta pengurus dan anggota IAI dari seluruh Indonesia.
Sri Mulyani mengatakan, ekonomi Indonesia saat ini mengalami masa sulit di masa pandemi yang bisa dilihat dari tekanan yang dialami sektor keuangan, terutama perbankan.
Di sektor perbankan, hampir tidak ada pertumbuhan penyaluran kredit yang disebabkan tingginya risiko kredit. “Ekonomi tidak mungkin didorong hanya dengan APBN. Karena itu bagaimanapun caranya, dunia usaha harus segera bangkit. Jika tidak akan menjalar ke ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” ujar Menteri Keuangan.
Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI, Prof. Mardiasmo menyampaikan jika akuntan siap membantu proses pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Dalam opening speech-nya bertema Refleksi 63 Tahun IAI, Mardiasmo menyampaikan jika profesi ini dalam sejarah berdirinya selama 63 tahun, selalu berada di garda paling depan dalam menciptakan akuntabilitas ekonomi guna mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Menurutnya, gerakan penguatan governance system, pemberantasan korupsi, serta tuntutan untuk lebih transparan dan profesional, membutuhkan keterlibatan intens profesi akuntan. Peran itu semakin sentral dalam membangun sistem akuntansi yang baik dan sehat sehingga dapat menjadi alat efektif dalam pencegahan fraud dan praktik korupsi. Itulah alasan mengapa profesi ini disebut sebagai salah satu “pillars of integrity”.
Karena itu Kode Etik Akuntan Indonesia harus menjadi pegangan agar seluruh akuntan Indonesia memegang teguh integritas dan kode etik profesinya.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Eksekutif IAI Elly Zarni Husin mengatakan, tren masa depan masih akan diwarnai oleh friksi yang makin besar dalam perekonomian global sehingga menuntut akuntan untuk selalu bisa memenuhi tantangan dan ekspektasi publik dalam mengatasi masalah lintas batas dan membangun konektivitas global.
Dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian global telah meningkatkan kebutuhan akan pentingnya kepercayaan (trust) terhadap pelaporan keuangan. Ditambah adanya skandal dan kegagalan entitas dalam beberapa tahun terakhir telah mengancam kepercayaan publik terhadap profesi akuntan.
Di sisi lain, akuntan dituntut untuk fokus pada keberlanjutan pertumbuhan dalam beberapa dekade mendatang, di tengah krisis lingkungan dan ketidakmerataan dalam pencapaian pembangunan.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Mohamad Nur Asikin
Credit: Source link