Pengungsi Rohingya mendapat pertolongan medis (foto: UPI)
Jakarta, Jurnas.com – Angkatan udara Malaysia mengkonfirmasi pihaknya Sabtu (18/04) lalu telah menolak masuk ke sebuah kapal yang membawa sekitar 200 orang Rohingya.
Beberapa hari setelah itu dilaporkan bahwa belasan orang tewas di atas kapal yang ditolak masuk ke negara itu dan dibiarkan terapung-apung.
Dilansir UPI, Senin (204), para pejabat mengatakan langkah dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona baru di negara itu.
Pada Rabu, Penjaga Pantai Bangladesh mengatakan telah menyelamatkan hampir 400 pengungsi Rohingya di Teluk Benggala, dengan kapal yang telah meninggalkan Bagladesh ke Myanmar tetapi juga ditolak dari negara itu.
Setidaknya 32 orang tewas di kapal, menurut juru bicara Penjaga Pantai Bangladesh Hamidul Islam. Tubuh mereka terlempar ke laut.
Menurut pihak berwenang Bangladesh, para pengungsi yang diselamatkan – yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak dan banyak dari mereka kelaparan atau dehidrasi – telah diserahkan ke Badan Pengungsi PBB untuk dikarantina selama 14 hari.
Menurut Amnesty International, mungkin ada kapal tambahan penuh Rohingya yang terjebak di laut minggu ini, dan mereka khawatir lebih banyak pengungsi akan tetap terperangkap di laut dan tidak dapat turun ke mana pun karena negara-negara mengutip penyebaran virus corona baru untuk membenarkan penolakan untuk mengizinkan mereka masuk. .
TAGS : Pengungsi Rohingya Pemerintah Myanmar Virus Corona
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/70911/Takut-Corona-Myanmar-Tolak-Ratusan-Pengungsi-Rohingya/