Head of Media Relation PT Toyota Astra Motor (TAM), Dimas Aska mengungkapkan bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah senantiasa mendukung kemudahan masyarakat untuk tetap bisa bermobilitas.
“Sejauh yang kita lihat di program yang saat ini berjalan menunjukkan ada peningkatan yang positif,” ungkap Dimas Aska kepada ANTARA, Rabu (24/03).
Baca juga: Tips membeli kendaraan pada momentum PPnBM 0 persen
Jika nantinya pemerintah sudah ketuk palu untuk memberikan insentif kepada kendaraan berkapasitas 1.500-2.500 cc pada Aprli nanti, yang juga berdekatan pada masa liburan lebaran PT TAM akan siaga untuk menghadirkan produknya agar tidak banyak konsumen yang menunggu lama kedatangan kendaraan yang sudah dipesan.
“Untuk program expansi nya ya tentu harus tunggu dulu ya detail nya. Sehingga bisa diperkirakan kebutuhan apa yang akan terjadi dan bagaimana mengantisipasinya agar smooth prosesnya di pasar, termasuk untuk tau berapa banyak supply dibutuhkan yang berujung pada berapa lama indent yang mungkin berpotensi terjadi dan lain lain turunannya,” jelas dia.
“Untuk program berjalan saat ini (PPnBM 1500cc) hingga pertengahan bulan, Toyota bersama seluruh value chain baik manufacturing, diler dan juga yang lain, sedang mencoba untuk membalance antara supply dan demand agar sebisa mungkin memenuhi semua demand yang sudah masuk.,” tambah dia.
Dalam hal ini, PT TAM mendapatkan pelonjakan yang sangat signifikan semenjak adanya insentif pelonggaran PPnBM 0 persen sejak diberlakukan pada awal Maret 2021. Terbukti, PT TAM mencatat ada sekitar 22 ribu transaksi selama 19 hari pemberlakuan insentif PPnBM di Indonesia.
“Dibanding Bulan Februari dan Januari, SPK di Bulan Maret hingga 19 hari pertama menunjukkan kenaikan yang signifikan, dengan mencapai 22 ribu SPK, yang jika dibandingkan dalam kurun waktu yang sama di Januari dan Februari SPK berada di angka 11 ribu dan 12 ribu dalam lingkup Nasional,” ucap dia.
Dengan adanya perluasan insentif PPnBM ke pasar kendaraan yang lebih besar, PT TAM berharap adanya pelonjakan yang positif sama seperti yang dialami dengan kendaraan-kendaraan di bawah 1.500 yang sudah berjalan saat ini.
“Harapan nya bisa kasih lebih jauh dorongan positif tidak cuma ke masyarakat di hilir, tapi ke industri hingga ke hulu,” tutur dia.
Baca juga: Toyota pacu permintaan dan edukasi mobil terelektrifikasi di Indonesia
Baca juga: Toyota: Relaksasi PPnBM akan dongkrak industri otomotif lebih baik
Baca juga: Toyota masih pimpin pasar, kuasai 31,9 persen penjualan mobil nasional
Pewarta: KR-CHA
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021
Credit: Source link