JAKARTA, BALIPOST.com – Ekspor furnitur dan kerajinan ditarget mencapai 5 miliar dolar AS pada 2024 mendatang. Hal itu dikatakan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita.
“Kami dari pemerintah bersama HIMKI (Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia) ingin mewujudkan target ekspor 5 miliar dolar AS pada 2024,” kata Menperin Agus dalam Pembukaan Pameran Furnitur Indonesia 2022 di JIExpo Kemayoran, dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (18/8).
Ia optimis target ini dapat diraih mengingat ekspor industri furnitur pada 2021 telah mencapai 2,5 miliar dolar AS atau naik 33 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada 2022 konsumsi industri furnitur global diperkirakan akan tumbuh 3,9 persen yang didukung kebijakan pemerintah Eropa untuk memberikan stimulus pemulihan ekonomi.
Pendapatan industri furnitur global juga diperkirakan akan terus meningkat secara konsisten dari 1,3 triliun dolar AS pada 2020 menjadi 1,8 triliun dolar AS pada 2025. “Secara lugas dan jelas kita dapat menangkap optimisme global pada industri ini. Karena itu industri furnitur dalam negeri tidak boleh kalah menangkap peluang ini,” imbuh Menperin Agus.
Meskipun diperkirakan terdapat penurunan permintaan pada kuartal I 2022 karena inflasi di Amerika Serikat dan Eropa, Menperin memperkirakan permintaan dari kedua pasar utama ekspor furnitur Indonesia akan segera pulih. “Saya melihat data-data perekonomian di AS yang menurut saya sudah mulai rebound jadi Insya Allah itu akan berdampak positif bagi industri mebel,” kata Menperin Agus.
Di sisi lain, ia memastikan akan menindaklanjuti ekspor bahan baku furnitur ilegal yang membuat Indonesia kehilangan nilai tambah dari hilirisasi industri dan ekspor. “Ini juga relevan dengan pidato Presiden Jokowi yang terus menekan tentang pentingnya hilirisasi,” ucap Menperin.
Adapun rata-rata setiap tahun sebanyak 50 persen dari furnitur Indonesia diekspor ke Amerika Serikat dan 20 persen lainnya ke Eropa. (kmb/balipost)
Credit: Source link