JawaPos.com – Pertumbuhan ekonomi kuartal I yang masih minus tidak membuat pemerintah gentar memasang target tinggi untuk kuartal berikutnya. Namun, ekonom menilai target pertumbuhan ekonomi yang 7 persen itu tidak realistis. Sebab, daya beli masyarakat masih lemah dan konsumsi belum pulih.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah menyatakan bahwa target pemerintah itu terlalu tinggi. Dia mengaku pesimistis pada target tersebut.
“Kuartal II akan terhitung dan kami perkirakan positif meski tidak seoptimistis pemerintah yang 7 persen. Kami tidak berani seyakin itu,” ujarnya kemarin (6/5).
Piter menyatakan bahwa semua pihak pasti ingin pertumbuhan ekonomi segera positif. Namun, pemerintah pun sebaiknya memberikan proyeksi yang realistis.
“Jadi, outlook ke depan baik, on track pemulihan ekonomi nasional, tetapi yang harus diingat adalah risiko dan cara menghadapi risiko ini,” paparnya.
Sejauh ini, menurut Piter, pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021 telah menunjukkan tren perbaikan yang konsisten. Meski masih dalam zona negatif, kontraksi ekonomi pada periode tersebut mengecil.
Credit: Source link