INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki program Taxi Alsintan sebagai upaya menghadirkan teknologi pertanian di tengah-tengah petani dan aksekerasi pemulihan ekonomi di sektor pertanian. Adapun Taxi Alsintan merupakan program penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara mandiri oleh pelaku usaha di sektor pertanian melalui fasilitasi bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Di tengah kesulitan anggaran pemerintah dan pandemi Covid-19, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong program Taxi Alsintan sebagai solusi dalam pemulihan ekonomi nasional,” kata Direktur Alsintan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Andi Nur Alam Syah dalam rapat kordinasi Taxi Alsintan di Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (23/02/2022).
Menurutnya, Taxi Alsintan ini merupakan ide cemerlang dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) agar petani bisa dengan mudah memiliki alsintan tanpa harus lagi mengandalkan bantuan pemerintah. Program ini langsung diinisiasi Mentan SYL dari pengalamannya ketika menjabat Bupati Gowa yang mendorong agar Taxi bisa dimiliki secara pribadi, bukan hanya perusahaan-perusahaan besar.
“Idenya dari situ bahwa masyarakat bisa memiliki sendiri, atau bersama-sama terhadap taxi alsintan yang pembiayannya melalui fasilitasi KUR,” ungkap Nur Alam.
Nur Alam melanjutkan, Kementan saat ini memang tengah mengupayakan agar petani, kelompok tani maupun Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA) bisa bertransformasi dalam menjalankan usahanya menjadi sebuah bisnis yang lebih modern. Dengan demikian, usaha tani menjadi lebih efisien dan keuntungan yang diterima pun menjadi berlipat.
“Khusus alsintan ini, sebenarnya banyak negara yang mendorong penggunaan teknologi dalam pengolahan lahan hingga panen. Seperti Jepang, kini menjadi negara dengan dengan sepenuhnya mengandalkan mekanisasi,” ujarnya.
Namun semuanya itu, sambungnya, hal ini diraih dengan perjalanan yang cukup panjang hingga 50 tahun lebih. Pengalaman panjang ini kemudian membuat Jepang mulai membuat para petaninya tidak lagi mengandalkan bantuan alsintan dari pemerintah.
Credit: Source link