Tekan Angka Covid-19, DPR Usulkan Pemerintah Lockdown Akhir Pekan

by

in

JawaPos.com – Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengkritisi kebijakan pemerintah untuk membatasi kegiatan masyarakat melalui pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dinilainya belum berhasil. Terbukti, orang yang terpapar covid-19 setiap hari semakin banyak. Bahkan, jumlahnya sudah lebih dari 1 juta orang.

Menurut Saleh, sebaiknya pemerintah mencari alternatif kebijakan lain. Salah satu di antaranya adalah menerapkan kebijakan lockdown akhir pekan. Diyakini, lockdown akhir pekan dapat menurunkan dan menekan laju penyebaran virus Corona.

“Lockdown akhir pekan itu dimaksudkan untuk mengurangi pergerakan masyarakat di ruang publik. Masyarakat yang tinggal di zona merah dan orange tidak boleh keluar rumah di akhir pekan. Mulai dari hari Jumat malam, sekitar pukul 20.00, sampai dengan Senin pagi pukul 05.00. Artinya, masyarakat tidak keluar selama 2 hari 3 malam,” ujar Saleh kepada wartawan, Sabtu (30/1).

“Kadang-kadang, masyarakat paling banyak keluar di akhir pekan. Selain di mal-mal, ada juga yang menyempatkan diri untuk wisata. Itu yang sering kali menciptakan kerumunan. Nah, dengan lockdown akhir pekan, hal tersebut dapat dihindarkan,” tambahnya.

Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan lokcdown akhir pekan dinilai tidak terlalu mengganggu kegiatan perekonomian. Sebab, hari Senin sampai Jum’at, kegiatan ekonomi tetap berlangsung seperti biasa. Boleh saja pakai protokol kesehatan sesuai yang diatur di dalam PPKM.

“Walaupun lockdown akhir pekan, kegiatan ekonomi yang menyangkut kebutuhan pokok warga tetap boleh dijalankan. Misalnya, pemenuhan bahan makanan, minum, obat, dll. Di luar itu, mereka yang keluar harus diberi sanksi berupa denda. Dan dilakukan secara tegas,” katanya.

Banyak yang menilai bahwa lockdown akhir pekan belum tentu efektif. Tetapi, berkaca dari pengalaman Turki, mereka berhasil mengurangi penyebaran Covid-19 dalam skala tertentu. Mereka juga menerapkan kebijakan ini.

“Bolehlah dicoba. Biar ada sedikit variasi kebijakan. Kalau sudah dicoba, nanti enak untuk mengevaluasinya,” pungkasnya.

Saksikan video berikut ini:

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : Gunawan Wibisono


Credit: Source link