JawaPos.com – Data Pemerintah Kabupaten Jayapura menyebutkan bahwa jumlah kendaraan aktif angkutan darat di Kabupaten Jayapura pada tahun 2017 sebanyak 56.039 unit, dan hanya 3 persen yang digunakan untuk angkutan umum.
Kasus ini mempersulit aktivitas para warga Jayapura, terutama masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Padahal, transportasi menjadi kunci utama pergerakan masyarakat yang juga menyokong perputaran ekonomi.
Seiring pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang pesat, kesenjangan teknologi digital di pedesaan dan perkotaan di Indonesia tetap menjadi tantangan yang signifikan. Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), kesenjangan digital yang terjadi di kota-kota di Indonesia Barat dan Indonesia Timur cukup besar, padahal jumlah pengguna internet di Indonesia pada kuartal II tahun 2020 sudah mencapai 73,7 persen. dari total penduduk Indonesia.
Ini berubah ketika platform digital Grab hadir di Jayapura pada Oktober 2017, yang menghadirkan pilihan transportasi online seperti GrabCar dan GrabBike yang aman, mudah dan cepat. Tak hanya itu, kehadiran Grab juga mampu membawa dampak positif bagi masyarakat Jayapura karena mampu membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Hal ini dirasakan langsung oleh Meteda Yikwa (50), penduduk asli Jayapura di Sentani, yang melihat betul transformasi infrastruktur transportasi di Jayapura. Mitra pengemudi online pertama di Jayapura ini mengatakan, sebelum hadirnya transportasi online, banyak masyarakat yang kesulitan untuk bepergian, terutama untuk urusan penting yang mendesak.
“Karena dulu transportasi umum sangat terbatas dan tidak tersedia 24 jam, jadi pasti susah apalagi kalau ada urusan yang mendesak dan mendadak. Harganya juga kadang tidak wajar,” ungkap Meteda.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Saifan Zaking, ARM
Credit: Source link