JawaPos.com – Dalam tingkatan global, sebanyak 5,16 miliar orang atau sekitar 67 persen populasi dunia telah menerima dosis vaksin Covid-19. Meskipun demikian, pelaksanaan vaksinasi belum merata di seluruh dunia karena masih ada negara-negara yang belum mendapatkan akses vaksin dengan mudah.
Untuk itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali menegaskan, berbagai upaya untuk pemerataan vaksin secara global perlu terus dilakukan. Ia juga menyampaikan pentingnya peningkatan ketahanan kesehatan global yang dapat dicapai dengan teknologi, sumber daya manusia, dan pembiayaan yang memadai.
“Di bidang teknologi, ada kebutuhan mendesak untuk mendorong kolaborasi yang lebih kuat antara sektor publik dan swasta untuk melipatgandakan investasi dalam RnD vaksin dan pusat manufaktur vaksin,” jelas Airlangga, Kamis (26/5).
Pengembangan vaksin juga harus mempertimbangkan karakteristik khusus suatu negara. Misalnya, vaksin berbasis mRNA akan lebih murah jika diproduksi di negara dengan bahan baku yang melimpah dan mudah didapat, seperti Indonesia.
Lebih lanjut, Menko Airlangga juga berbicara mengenai pentingnya SDM kesehatan dunia. Bagi negara maju, penurunan pertumbuhan penduduk dan fenomena silver economy telah mempersulit regenerasi talenta di bidang kesehatan.
Untuk negara berkembang, tantangannya berkisar pada biaya tinggi untuk sekolah kedokteran, distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata (seperti yang ada di daerah terpencil), dan kurangnya pelatihan berbasis kompetensi.
Credit: Source link